Gandeng Atelier Riri, Semen Merah Putih Hadirkan Inovasi Baru untuk Green Building dan Green Architecture
Semen Merah Putih berperan aktif dalam mendukung konsep green building melalui inovasi material yang ramah lingkungan-Disway.id/Fandi Permana-
JAKARTA, DISWAY.ID – Penerapan prinsip green building tidak hanya melibatkan desain dan material bangunan yang ramah lingkungan tetapi juga mencakup keseluruhan siklus hidup produk bahan bangunan dari hulu ke hilir.
Terkait hal ini, Semen Merah Putih berperan aktif dalam mendukung konsep green building melalui inovasi material yang ramah lingkungan.
BACA JUGA:Update! Klasemen Sementara Medali PON XXI Aceh-Sumut 2024, Jakarta Masih Peringkat Pertama
BACA JUGA:Wujudkan Transisi Energi, SCG dan PETRONAS Pimpin Komunitas World Economic Forum
Hal tersebut diungkapkan oleh Syarif Hidayat, Head of Technical Marketing Semen Merah Putih di Tangerang Selatan, Rabu 18 September 2024 saat diskusi bertajuk “Healthy Living with Green Architecture.”
Syarif mengungkapkan bahwa Semen Watershield, merupakan semen dengan teknologi water repellent yang dirancang untuk mengurangi kebutuhan material tambahan seperti bahan anti rembes. Teknologi ini memungkinkan bangunan bebas dari masalah kelembaban dan rembesan air, sehingga tidak hanya menghemat biaya, tetapi juga mempercepat proses konstruksi.
“Watershield adalah contoh nyata bagaimana kita berkontribusi pada keberlanjutan secara aktif. Dengan teknologi water repellent, semen ini tidak memerlukan material tambahan anti rembes, yang secara langsung menghemat waktu dan biaya dalam proses aplikasinya. Ini merupakan langkah besar dalam mendukung efisiensi konstruksi yang lebih berkelanjutan” terang Syarif.
Melalui kolaborasi Semen Merah Putih dan Atelier Riri, lanjut Syarif, berharap dapat memperkuat komitmen mereka terhadap arsitektur hijau di Indonesia. Ia mencontohkan, proyek Kiri’s House 2.2 dapat menjadi model bagaimana integrasi antara inovasi material bangunan dan desain arsitektur hijau dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan.
“Sebagai bentuk dukungan kami terhadap prinsip bangunan dan arsitektur hijau, Semen Merah Putih Watershield tidak hanya memberikan solusi dalam hal performa, tetapi juga dalam hal jejak karbon. Sebagai semen PCC, produk ini memiliki jejak karbon yang lebih rendah dibandingkan semen OPC, menjadikannya pilihan yang lebih ramah lingkungan.” urai Syarif.
Green Building dalam Praktik Arsitektur Hijau
Dalam kesempatan yang sama, Novriansyah Yakub, Arsitek sekaligus Pendiri Atelier Riri menjelaskan bahwa konsep bangunan hijau telah diterapkan dirinya lewat dua pilar sustainability dalam arsitektur hijau. Pertama, arsitektur hijau mengupayakan fungsi pasif bangunan yang dihasilkan dari desain dan struktur bangunan.
Pilar kedua, arsitektur hijau mengupayakan fungsi bangunan yang aktif meningkatkan kualitas pengelolaan berbagai aspek bangunan.
“Fungsi pasif maupun aktif dari bangunan, keduanya didasari pada tiga aspek. Pertama, aspek sosial yang mencakup kecocokan selera dan kepuasan pengguna atau penghuni bangunan. Aspek kedua adalah budget. Aspek ini mewakili optimalisasi biaya mulai dari saat pembangunan, penggunaan hingga perawatannya.
BACA JUGA:Mengenal Masjid Agung Al Mujahidin Pamulang, Arsitektur Bergaya Timur Tengah Dikemas Secara Modern
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: