Pacu Pertumbuhan UMKM, KemenKopUKM Dorong KUR Agregato
Plt Deputi Bidang UKM KemenKopUKM, Temmy Satya Permana-Dok.KemenKopUKM-
JAKARTA, DISWAY.ID -- Dalam mendukung pertumbuhan usaha kelas Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) melakukan pengusulan insentif serta inovasi pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan KUR Agregator.
Menurut keterangan Plt Deputi Bidang UKM KemenKopUKM, Temmy Satya Permana, pembiayaan untuk sektor usaha UMKM tekah menjadi isu penting bagi UMKM termasuk di sepanjang 10 tahun Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Bapak Presiden telah mengeluarkan banyak kebijakan pembiayaan menjadi karpet merah bagi UMKM, pemberian Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) untuk modal kerja pelaku usaha mikro dan restrukturisasi kredit. Saat ekonomi mulai pulih," jelas Temmy dalam keterangan resminya pada Kamis 3 Oktober 2024.
BACA JUGA:8 UMKM Binaan Disperindag Jateng Hadirkan Produk Mereka di Pameran Halal Indo 2024
BACA JUGA:Hadir di Pameran Halal Indo Expo 2024, Brand Keratonshopa Bawakan Produk Kecantikan Berbahan Alami
Melanjutkan, Temmy menambahkan bahwa Presiden Jokowi juga telah memberikan arahan untuk porsi pembiayaan bagi UMKM sebesar minimal 30 persen dari total kredit perbankan serta memberikan program KUR klaster yang sangat membantu usaha produktif yang dimiliki para pelaku usaha mikro dan kecil dalam suatu klaster.
Penyaluran KUR juga meningkat setiap tahunnya, tahun ini ditargetkan hingga Rp 297 triliun. Sehingga, masih tersisa sekitar 47 persen kebutuhan pembiayaan UMKM yang belum dapat terlayani oleh lembaga jasa keuangan OJK.
"Pembiayaan UMKM harus terus diperbesar dan dipermudah untuk dapat menjangkau karakteristik pelaku UMKM yang tidak seragam. Ada Mikro, Kecil, dan Menengah," tegas Temmy.
BACA JUGA:Event Bunex 2024 Dorong Kopi Artisan Jadi Peluang Bisnis Kekinian yang Mendunia
Selain itu, Temmy juga menyampaikan bahwa UKM sangat membutuhkan insentif terkait pembiayaan dan investasi. Maka dari itulah, ia menilai bahwa inovasi kebijakan pembiayaan untuk UMKM perlu terus diperkuat.
Temmy menekankan, melalui mekanisme rantai pasok agregator, memperluas jangkauan ini dapat membantu mengatasi masalah kredit rantai pasok melalui skema supply chain financing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: