Heri-Sholihin Rencanakan Program Edukasi, Tekan Angka Tawuran di Kota Bekasi

Heri-Sholihin Rencanakan Program Edukasi, Tekan Angka Tawuran di Kota Bekasi

Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi, Heri Koswara-Sholihin, akan membentuk program edukasi masyarakat untuk menekan angka tawuran remaja di Kota Bekasi-disway.id/Dimas Rafi-

BEKASI, DISWAY.ID -- Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota BEKASI, Heri Koswara-Sholihin, akan membentuk program edukasi masyarakat untuk menekan angka tawuran remaja di Kota BEKASI.

Sholihin mengatakan bahwa jika menang dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2024, akan melibatkan polisi dan sekolah-sekolah yang ada di Kota Bekasi untuk untuk menjalankan program tersebut.

"Pastinya akan kami adakan semacam edukasi tentang tawuran. Apapun nanti, Insya Allah itu akan kami prioritaskan," jelas Sholihin kepada wartawan Jumat, 4 Oktober 2024.

BACA JUGA:Heri Koswara Optimis Meraih Suara Diatas 50 persen di Bekasi Utara

BACA JUGA:Terbongkar Motif Pembunuhan Resti Wanita Cantik di Jambi, Tersangka Silau dengan Barang Korban

Selain edukasi tentang bahaya tawuran pasangan ini juga akan memberikan pendidikan politik atau kewirausahaan kepada anak-anak muda agar mereka bisa memiliki aktivitas yang positif.

Sholihin menekankan pendidikan-pendidikan seperti ini otomatis membuat anak-anak muda di wilayah tersebut memiliki keahlian ketika lulus sekolah.

"Insya Allah kami akan ada program memberikan edukasi kepada anak-anak kita ini, agar punya inovasi entrepreneur, wirausaha dan keahlian agar ketika nanti lulus, mereka bisa lulus bisa punya lapangan kerja tersendiri," kata dia.

Wali Kota Bekasi Heri Koswara turut mengutarakan ide yang sama.

Menurut dia, anak muda perlu diberi ruang dan aktivitas agar mereka tidak terlibat dalam aksi kejahatan termasuk tawuran.

BACA JUGA:Polres Soetta Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Senilai Rp3,5 miliar

BACA JUGA:Curhat Suparman, Sosok Hakim PN Kota Bekasi Mengabdi 12 Tahun Tak Kunjung Naik Gaji

Heri menilai bahwa persoalan ini merupakan tanggung jawab bersama, baik dari keluarga hingga kepala daerah.

"Semua saling berkaitan antara lingkungan terkecil, keluarga, sekolah RT-RW dan nanti pemerintah yang membuat kebijakan agar mereka terfasilitasi, agar mereka punya tempat dan ruang untuk bisa beraktivitas positif," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads