Berkat Penerapan Cluster Drilling, PHR Hemat 248 Miliar dan Percepat Pemboran di Lapangan Petani

Berkat Penerapan Cluster Drilling, PHR Hemat 248 Miliar dan Percepat Pemboran di Lapangan Petani

Pertamina Hulu Rokan (PHR) berhasil mempercepat proses pemboran dengan memangkas waktu dan biaya pengadaan dan konstruksi tapak sumur di Lapangan Petani, dengan nilai efisiensi hingga 248 miliar pada tahun 2024-Dok. Pertamina Hulu Rokan-

JAKARTA, DISWAY.ID - Pertamina Hulu Rokan berhasil melakukan penghematan usai menerapkan metode pemboran satu tapak banyak sumur (cluster drilling).

Pertamina Hulu Rokan (PHR) berhasil mempercepat proses pemboran dengan memangkas waktu dan biaya pengadaan dan konstruksi tapak sumur di Lapangan Petani, dengan nilai efisiensi hingga 248 miliar pada tahun 2024. 

BACA JUGA:Pertamina Hulu Rokan Buru Cadangan Minyak Baru

BACA JUGA:Kementerian ESDM Dorong Optimalisasi Migas 2025, Produksi Minyak Pertamina Hulu Rokan Bakal Digenjot

Pemboran serta konstruksi produksi satu sumur lazimnya dilakukan di atas satu tapak (wellpad). Proses pengadaan tapak didahului dengan pembebasan lahan, stabilisasi tapak melalui pemadatan, penyediaan jalan operasi, jaringan listrik hingga membangun pipa-pipa penyalur ke jaringan distribusi utama.

Melalui inovasi clustering drilling, pemboran beberapa sumur produksi dilakukan di atas satu tapak, dengan menggunakan metode directional drilling. 

“Sejak Pertamina Hulu Rokan (PHR) mengambil alih kelola lapangan-lapangan minyak di Wilayah Kerja Rokan pada 2021 lalu, Lapangan Petani menjadi salah satu lapangan primadona dengan produksi minyak terbesar di WK Rokan. Inovasi semacam ini perlu dilakukan untuk mencapai target jumlah eksekusi pemboran yang terus meningkat di WK Rokan”, ujar Andre Wijanarko, EVP Upstream Business PHR dikutip melalui siaran pers, Selasa 8 Oktober 2024. 

Andre menambahkan bahwa metode ini juga secara signifikan mengurangi pergerakan zig-zag rig dari satu tapak sumur ke tapak lain, yang tentu saja mengurangi potensi insiden. Inisiatif ini, lanjut Andre, bahkan dapat memangkas setidaknya 15% biaya pemboran. Mulai dari pembebasan lahan, penyediaan tanah timbun, hingga potensi masalah sosial. 

BACA JUGA:PT Pertamina Hulu Rokan Buka Lowongan Magang, Ini Persyaratannya

Pihak Tim Asset Development (AD) North sebagai penanggung jawab inisiatif tersebut mengungkapkan bahwa cluster drilling terinspirasi dari metode pemboran lepas pantai (offshore), di mana beberapa sumur diakomodir di satu platform. 

Lalu bagaimana PHR menetapkan titik sumur serta arah pemboran masing-masing sumur?

Tim AD North menjelaskan bahwa pihaknya menggunakan transformasi digital dan automasi yang mereka sebut SMART-CDSL (Cluster Drilling Selective Location). Penetapan titik sumur dan arah pemboran dilakukan melalui evaluasi dan integrasi antara lokasi target reservoir, lokasi tapak AMDAL yang tersedia pada area wellpad baru, hingga evaluasi potensi kolisi dengan sumur eksisting. 

Seluruh data kemudian dikalkulasi menggunakan bantuan Artificial Intelligence. Cycle time dari tahapan persiapan hingga eksekusi pemboran dapat dipercepat secara signifikan. 

Melalui penerapan cluster drilling, PHR menargetkan 50 sumur untuk diselesaikan pada tahun 2024 di Lapangan Petani. Jumlah ini meningkat pesat dari jumlah rata-rata pemboran sejak alih kelola WK Rokan ke PHR pada tahun 2021 - 2022. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads