2 Solusi Home Charging dari BYD Haka Auto

2 Solusi Home Charging dari BYD Haka Auto

BYD Haka Auto mengungkapkan terdapat 2 solusi home charging dari BYD Haka Auto yang dapat dipilih oleh pemilik mobil listrik BYD.-BYD Haka Auto-

Opsi 1: Penambahan Daya Listrik

Pada opsi pertama, BYD Indonesia menanggung beberapa komponen penting, termasuk perangkat EV Charger, biaya teknisi, instalasi material, dan upgrade power meter hingga 11 kWh (hanya untuk fase 1). 

Sementara konsumen menanggung biaya sistem grounding, perizinan, dan tambahan kabel sesuai tarif resmi PLN.

Opsi 2: Pemasangan Instalasi Baru

Konsumen yang memerlukan instalasi baru akan mendapatkan dukungan dari BYD Indonesia selaku APM atau perwakilan principal di Indonesia, mencakup perangkat EV Charger dan pemasangan power meter baru hingga 7.7 kWh (hanya untuk fase 1). 

Konsumen hanya perlu membayar biaya sistem grounding, survei PLN, biaya sambungan listrik, dan pendaftaran pengguna listrik baru.

BACA JUGA:Simak Kunci Jawaban Sulingjar Paket A Guru SD-MI 2024, Bisa Jadi Referensi Belajar Guru!

BACA JUGA:5 Keputusan Blunder Shin Tae-yong saat Timnas Indonesia vs China, Eliano Reijnders Dicoret hingga Thom Haye-Rizky Ridho Tak Jadi Starter

Fasilitas home charging ini juga terintegrasi dengan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) melalui aplikasi Charge.IN dari PLN, memungkinkan konsumen memantau proses pengisian daya secara digital.

Pentingnya Grounding dan Kesiapan Daya Listrik

Asep juga menekankan pentingnya instalasi grounding untuk keamanan listrik di rumah. 

PLN merekomendasikan kapasitas minimum 7.700 VA untuk kebutuhan pengisian daya mobil listrik. Konsumen dapat memantau pengajuan home charging mereka melalui situs resmi PLN di https://layanan.pln.co.id/monitoring-home-charging.

“Untuk pemakaian harian sebaiknya menggunakan portable charging atau home charging 7.7-11Kw. Sementara kalau untuk DC fast charging jika dalam kondisi mendesak saja,” paparnya.

“Memang pengisian home charging lebih lama durasi waktu pengisian dayanya dibanding DC charging, tapi untuk battery health-nya akan lebih terjaga,” pungkas Asep. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: