Awas Banyak QR Code Palsu Bertebaran, Begini Tips Cara Agar Tak Kena Tipu

Awas Banyak QR Code Palsu Bertebaran, Begini Tips Cara Agar Tak Kena Tipu

Awas Banyak QR Code Palsu Bertebaran, Begini Tips Cara Agar Tak Kena Tipu-Ilustrasi QR Code/dok disway-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Dengan berbagai kemudahan yang ada di era digital, kewaspadaan terhadap penipuan digital juga harus ditingkatkan. 

Seperti menghadapi ancaman berbagai serangan siber yang semakin canggih khususnya penipuan berbasis rekayasa sosial (social engineering) yang dikenal sebagai "Quishing" atau QR Code Phishing.

Meskipun kode QR menawarkan kenyamanan dalam konteks yang sah seperti menu restoran, pendaftaran membership, dan pembayaran QRIS, keberadaannya yang luas telah menciptakan peluang baru bagi para penipu.

BACA JUGA:Jangan Salah Beli, Ini 6 Tips Tepat Memilih Air Purifier

BACA JUGA:Siasat Hemat Mahasiswa Lebih Kreatif

Chief Digital Officer Danamon Andreas Kurniawan mengatakan bahwasanya kode QR memang merupakan solusi finansial yang inovatif, tetapi beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab menggunakan kode QR palsu untuk melakukan tindak kejahatan.

Seperti mengarahkan korban ke situs web berbahaya atau menipu korban untuk mengungkapkan informasi pribadi, termasuk detail perbankan. 

"Mengingat dampak yang ditimbulkan cukup serius, maka kami mengimbau seluruh nasabah untuk terus waspada dan mengadopsi praktik keamanan yang kuat untuk melindungi diri dari ancaman Quishing," katanya Kamis 17 Oktober 2024.

Lebih lanjut dikatakan Andreas, serangan Quishing biasanya dimulai ketika korban memindai kode QR palsu, dengan meyakini bahwa kode tersebut sah dan resmi. 

BACA JUGA:Tips Terhindar Penipuan Lowongan Kerja, Jangan Tertipu Sebelum Wawancara

BACA JUGA:Tips Memilih Produk China untuk Dijual di Indonesia

Kode tersebut kemudian mengarahkan korban ke situs web palsu yang meniru entitas terpercaya. 

"Di situs palsu ini, pengguna sering diminta untuk memasukkan informasi pribadi, dengan dalih mengonfirmasi detail untuk program atau layanan tertentu," terangnya.

"Dalam beberapa kasus yang lebih serius, korban mungkin bahkan diarahkan untuk melakukan pembayaran ke akun tidak resmi, yang mengakibatkan kerugian finansial langsung," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: