Arsjad Rasjid Tak Mau Komentari Jejeran Menteri di Kabinet Prabowo, Namun Senang Ada Sosok Ini

Arsjad Rasjid Tak Mau Komentari Jejeran Menteri di Kabinet Prabowo, Namun Senang Ada Sosok Ini

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid tak ingin memberi komentar mengenai menteri-menteri yang akan mengisi kabinet Prabowo-Disway.id/Sabrina Hutajulu-

 

Jakarta - Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid tak ingin memberi komentar mengenai menteri-menteri yang akan mengisi kabinet Prabowo.

Namun Arsjad mengaku senang dengan kehadiran sosok Sri Mulyani yang kembali mengisi posisi Menteri Keuangan RI.

"Saya gak mau menjawab dulu, mendahului apa yang ada. Sampai pengumuman itu ada," katanya di Jakarta Pusat Kamis 17 Oktober 2024.

"Tapi salah satu yang saya senang bahwa ibu Sri Mulyani ada di situ," terangnya.

Kemudian Arsjad juga senang bahwasanya sosok Airlangga Hartanto kembali mengisi kursi menteri.

"Dan ada juga disitu saya tahu ada Pak Airlangga. Itu juga menjadi simbol daripada continuation," terangnya.

"Kita masih punya PR banyak. Salah satunya proses reformasi ekonomi kita yang dimana OECD itu kan kita lagi proses accession. Itu kunci," tandas Arsjad.

Arsjad ingin bahwasanya investor bisa percaya melihat Indonesia terus memasukkan proses untuk reformasi terhadap ekonomi.

"Itu adalah kebijakan-bijakan dan juga memperbaiki settlement of business environment di Indonesia. Begini lho, kita harus cari titik," tandasnya.

Lebih lanjut, Arsjad menyebut target pertumbuhan ekonomi nasional 8 persen dalam 5 tahun kedepan merupakan syarat mutlak untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045. 

Untuk mencapai target tersebut kata Arsjad, Indonesia perlu mengakselerasi laju pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. 

"Salah satunya dengan mengoptimalkan keunggulan kompetitif Indonesia," tuturnya.

"Termasuk jumlah tenaga kerja terbesar ke-4 di dunia, kekayaan biodiversitas dan sumber daya hijau, pertumbuhan ekonomi yang kuat dan stabil dalam dua dekade terakhir, serta berbagai kerja sama strategis di tingkat regional dan global seperti G20 dan ASEAN," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: