Detik Terakhir

Detik Terakhir

Prabowo Subianto saat menyapa masyarakat sepulang dari pelantikan presiden di Gedung DPR / MPR.-Tim Prabowo-

Presiden baru. Gaya baru. Pulang dari pelantikan sebagai Presiden ke-8 Indonesia, Prabowo Subianto tidak naik Mercy Limousine RI-1 bikinan Jerman.

Kemarin siang Anda melihat sendiri: Prabowo naik mobil bikinan Bandung. Buatan dalam negeri. Made in Pindad, salah satu industri pertahanan dalam negeri.

Nama mobilnya pun Anda sudah tahu: Maung Garuda. Warna putih. Mirip panser dikombinasi dengan Rubicon atau Hi-Lux.

Maka Prabowo langsung beda. Mungkin ini simbol nasionalisme yang kuat. Juga simbol corak militer. Bukan corak oligarki.

Dari segi harga belum tentu Maung Garuda lebih murah dari Mercy Limousine. Tapi kita lagi bicara simbolis –bukan harga.

Kalau Maung Garuda jadi kendaraan dinas presiden sehari-hari, maka Prabowo memang sengaja ingin beda.

Rakyat kelihatan bangga dengan mobil yang kekar, maskulin, dan perkasa itu.


Penampakan mobil Maung Garuda yang dipakai Prabowo Subianto menghadiri pelantikan presiden.--

Saya tidak tahu apakah ketika dinaiki juga seenak saat dipandang. Bagaimana suspensinya. Apakah cukup empuk –terutama bagi orang usia 73 tahun.

Jangan-jangan Maung Garuda akan segera jadi mobil nasional yang laku keras.

Ingin punya mobil seperti yang dipakai presiden tentu wajar. Mungkin orang akan pilih Toyota Hi-Lux yang dimodifikasi. Atau pilih Rubicon Gladiator yang dipermak. Dibuat mirip Maung Garuda.

Tapi Pindad bisa saja membuka kesempatan test drive untuk Maung Garuda.

Para pemilik Rubicon bisa mencoba. Membanding-bandingkan. Enak mana. Lalu, kalau kurang-lebih saja tentu pilih Maung Garuda: bisa serasa jadi Presiden Indonesia.

Tentu Maung Garuda yang dipakai Presiden Prabowo punya spesifikasi yang khusus: anti peluru. Interiornya woody. Panjangnya 5,05 meter. Sekitar 40 cm lebih panjang dari Hi-Lux. Lebarnya sama: 2,06 meter. Dengan tinggi 1,87 meter.

Tentu Anda juga bisa memesan Maung Garuda dengan interior yang sama. Juga pakai kulkas di dalamnya. Dengan pengaturan yang serba elektronik. Dengan tambahan kamera di banyak sudutnya.

Bobot Maung Garuda ini hampir 3 ton –kurang lima kilogram. Yang saya kurang percaya adalah kecepatannya: maksimum hanya 100 km/jam.

Saya baca berulang-ulang informasi soal kecepatan itu. Rasanya, bagi saya, kurang menarik. Kurang cepat.

Presiden Prabowo telah melangkah dengan simbol. Di langkah pertama pula. Simbol nasionalisme. Simbol produksi dalam negeri. Tapi di masa lalu banyak simbol yang sebatas simbol. Dalam praktek kalah dengan kepentingan.

Kita punya presiden baru. Pelantikannya berjalan lancar. Mulus.

Dalam perjalanan pertamanya ke istana dielu-elukan di bundaran HI. Prabowo muncul lewat lubang di sun roof Maung Garuda untuk melambaikan tangannya.


Lautan warga yang menunggu Presiden ke-8 Indonesia Prabowo Subianto melintas dari Gedung DPR menunju Istana Negara.-Tim Prabowo-

Yang terpenting dan ditunggu masyarakat adalah nama-nama menterinya dan berapa jumlahnya. Apakah ada di antara yang dipanggil dan dikumpulkan selama dua hari ternyata tidak masuk pengumuman.

Di masa Presiden Jokowi itu terjadi. Seorang Maruarar Sirait sudah dapat undangan ke istana. Untuk dilantik jadi menteri. Sudah pakai baju putih seperti calon menteri lainnya.

Ujungnya Anda sudah tahu: di detik terakhir ia batal dilantik. Tekanan begitu kuat agar Jokowi tidak melantiknya.

Tekan-menekan begitu kuat di detik-detik terakhir. Apakah Prabowo juga bisa ditekan? (Dahlan Iskan)

*Sebagai informasi, tulisan ini dikirim Dahlan Iskan ke editor Disway pukul 20. Sebelum ada pengumuman menteri dan wakil menteri pukul 20.30.



Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Disway Edisi 19 Oktober 2024: Diktator Baik

Amat K.

Saya berharap acara di Gunung Tidar disiarkan secara langsung. Kayaknya seru ditonton kalau para menteri dididik semi-militer.

herry isnurdono

Abah DI sibuk nulis jalan2 di China, sehingga tidak update berita didalam negeri. Letjend. Syafrie Samsudin, dan Jend. Budi Gunawan ada diacara pembekalan Calon Menteri/Cawamen di Hambalang. Tentang jumlah Menteri/Wamen 109 orang, memang banyak. Tapi tidak semua menjabat disatu Kementrian.Jadi PS sebagai Presiden terpilih menunjuk calon Menteri utk 40 an Kementrian atau Badan setingkat Menteri. 1 (satu) Kementrian ada 3 (tiga) Wamennya, contoh Kementrian Keuangan, SMI jadi Menkeu, 3 Wamennya, 2 Wamen yang sudah menjabat saat ini, ditambah Anggito Abimanyu (pernah jadi Eselon 1 Kemenkeu). Badan Urusan Haji & Umroh, Badan Pangan Nasional, Badan Pekerja Migran.Dll. Kemen PUPR dipisah menjadi Kemen PU dan Kemen Perumahan. Kemenkop dan UMKM, dipecah menjadi Kemen. Koperasi dan Kemen UMKM. Abah DI tidak tertarik bahas, mantan istri Ahok menjadi Calon Menteri/Wamen. Seperti kasus penyanyi AD masuk penjara, istrinya Mulan Jamila dijadikan anggota DPR RI dari Gerindra. Veronika, mantan istri Ahok, mereprestasikan dari kalangan Minoritas, dan bisa jadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Abah DI ternyata lolos dari audisi calon Menteri. Padahal para perusuh sudah berharap dapat posisi Menteri. Minimal Mensos, biar perusuh merasakan bansos. Lumayan dapat sepatu merk DI.

Mirza Mirwan

Yang sering dilupakan orang dari generasi tua, dan tak diketahui generasi setelahnya, adalah bahwa sejak zaman Demokrasi Terpimpin yang diawali Dekrit Presiden 5 Juli 1959 hingga 25 Juli 1966, formasi kabinet berganti 7 kali: Kabinet Kerdja I, II, III, IV, Dwikora I, II, dan III. Dalam Kabinet Kerdja I, II, III, dan IV jumlah menterinya 45 -65 orang. Ada menteri urusan "pengganyangan Malaysia". Dalam Kabinet Dwikora I, nomenklatur jabatan menteri malah 97. Adapun Dwikora II, yang dijadikan contoh Pak DI dalam CHD kali ini bukan sekadar 84 atau 86, melainkan 95. Lalu dalam Dwikora III menyusut menjadi 91. Yang usianya tak sampai seumur jagung adalah Dwikora II (24 Februari - 27 Maret 1966) dan Dwikora III (30 Maret - 25 Juli 1966). Setelahnya Presiden Soekarno membentuk Kabinet Ampera I. Kali ini formasinya mengecil, hanya 30, karena yang pegang kendali pemerintahan Pak Harto. Usia kabinet itu lumayan, 28 Juli 1966 - 11 Oktober 1967. Setelah Pak Harto menjadi pejabat presiden, dibentuklah Kabinet Ampera Ii, 14 Oktober 1967 - 6 Juni 1968. Formasi Kabinet Ampera II terdiri dari 23 menteri. Berakhirnya Kabinet Ampera II melahirkan Kabinet Pembangunan I awal digagasnya model akselerasi pembangunan dengan rencana pembanunan jangka panjang, 25 tahun, yang terbagi dalam 5 tahap: Repelita I yang dimulai 1 April 1969 hingga Repelita V. Teoretis setelah itu Indonesia memasuki era tinggal landas menuju negara maju. Eh... datanglah krisis moneter 1997.

Mirza Mirwan

Mumpung masih di CHD, saya menyambung tentang Kabinet Dwikora II di bawah sono tadi. Waktu pelantikan kabinet, 24 Februari 1966, terjadi demontrasi mahasiswa yang tergabung dalam KAMI, menghalangi pelantikan. Mahasiswa bentrok dengan Pasukan Cakrabirawa. Hari itu Arif Rahman Hakim menjadi martir diterjang peluru Cakrabirawa. Kenapa mahasiswa menghalangi pelantikan? Sejak peristiwa 30 September 1965 mahasiswa sudah demontrasi menuntut pembubaran PKI dan perombakan kabinet. Eh, cuma mengurangi 2 jabatan menteri dari 97 menjadi 95. Dan kabinet itu hanya berumur sebulan. Eh, rombak lagi, masih juga 91 menteri. Marahlah mahasiswa dan pemuda-pelajar (KAMI dan KAPPI). Demonstrasi mereka kian massif dengan satu lagi tuntutan: turunkan harga pangan. Jadi apa yang dalam sejarah disebut Tri Tuntutan Rakyat (Tritura) itu tadinya hanya dua tuntutan: bubarkan PKI dan rombak kabinet Dwikora. Tuntutan untuk menurunkan harga pangan menyusul belakangan. Barulah Presiden Soekarno tunduk pada Tritura, lalu membentuk Kabinet Ampera (I) ysng terdiri dari 30 menteri.

Liáng - βιολί ζήτα

Awalnya istilah 愛國 itu digunakan pada masa perang yang terus berlangsung selama dinasti-dinasti berkuasa di Tiongkok. Bukti sejarah menunjukan bahwa, istilah 愛國 sudah digunakan pada masa dinasti Zhōu (周朝) berkuasa. Kalau zaman Dinasti dahulu, para prajurit sangat dominan untuk mempertahankan Kerajaan, karena kondisinya memang cenderung perebutan kekuasaan dan penggulingan terhadap Raja. Tetapi zaman sekarang, bukan hanya para prajurit yang dibutuhkan untuk mempertahankan Negara, tetapi berbagai komponen masyarakat dengan berbagai keahliannya sangat dibutuhkan untuk membangun Negara. Oleh karena itu, sepertinya 愛國 zaman sekarang ini tidak mesti digembleng secara militer, tetapi lebih ke hati nurani... pikiran dan hati yang tulus untuk mengabdi kepada negara dan rakyat secara benar dan jujur.

herry isnurdono

Saya thn. 1988, pernah tidur dibarak Akmil, bersama Capratar Angkatan Kapolri (L. Sigit.Prabowo), Panglima TNI (Agus Subiyanto), lulusan Akmil/Akpol 1991. Ceritanya ikut Latihan Rute Panglima Besar Jendral Sudirman, 115 KM jalan kaki, finish di Wonosari. Saya sebagai utusan Menwa UPN Veteran Yogyakarta (Yon 4, Men Mahakarta. Waktu itu tidak tahu capratar (Calon Prajurit Taruna) bakal jadi Kapolri dan Panglima TNI. Tapi tidak berkenal langsung dengan Capratar LSP & AS. Tahu pelatih yg TNI nampar dan mukul para capratar yg melakukan kesalahan. Star dari Magelang naik truk sampai pantai Selatan Bantul, DIY bermalam, besoknya jalan kaki naik pegunungan seribu, masuk Kab. Gunung Kidul, DIY. Jalan kali long mars sambil menggendong Tandu (duplikat) yg dipakai Alm. Jend Besar Sudirman.

Mbah Mars

Kira2 setengah tahun lalu saya punya kesempatan masuk kompleks AKABRI Magelang. Ada teman yg menjadi dosen di situ sehingga bisa leluasa di dalamnya. Foto2 di stadionnya dan menikmati musiumnya secara gratis. Di hari biasa pengunjung hrs bayar tiket Rp. 100.000. Sedang di hari libur Rp. 300.000. Nama museum itu adl Museum Taruna Abdul Jalil. Museum ini didirikan utk mengenang Abdul Jalil, taruna yg gugur saat berjuang demi kemerdekaan Indonesia. Museum ini menyimpan koleksi seperti pakaian dan peralatan militer, dokumen sejarah, foto-foto penting, senjata dari masa perang, serta diorama yang menggambarkan perjuangan taruna dan sejarah Akademi Militer. Beberapa tokoh militer besar Indonesia ditampilkan secara menonjol, seperti Jenderal Soedirman, Panglima Besar TNI pertama yang dikenal atas kepemimpinannya dalam perang gerilya. Jenderal Gatot Subroto, yang berjasa dalam pembentukan Akmil, juga dihormati, begitu pula Jenderal Ahmad Yani dan Letjen Oerip Soemohardjo, yang memainkan peran penting dalam sejarah militer Indonesia. Selain itu, Prabowo Subianto dan Leonardus Benyamin (LB) Murdani juga memiliki tempat dalam museum ini. Prabowo dikenal atas kiprahnya di Kopassus dan berbagai operasi militer, sedangkan Murdani, mantan Panglima ABRI, dihormati atas kontribusinya dalam operasi besar seperti Operasi Seroja di Timor Timur.

Everyday Mandarin

Paruh pertama abad 20, China punya 3 kakak beradik perempuan yang menikah dengan orang-orang hebat. Mereka beraliran Barat di saat feodalisme baru runtuh di China saat itu. Tahun 1997, Hong Kong memfilmkan kisah 3 kakak beradik itu beserta keluarga mereka dalam judul 宋家皇朝 (Song Jia Huangchao/Dinasti Keluarga Song). Tiga beradik: Song Ailing (宋藹齡, Song Qinling (宋慶齡), dan Song Meiling (宋美齡). Poster film tersebut mengutip ucapan Mao Zedong yang mendeskripsikan tentang 3 beradik: 三個美麗女子,「一個愛錢,一個愛權,一個愛國」, Tiga Perempuan Cantik: 1 Cinta Uang, 1 Cinta Kekuasaan, dan 1 Cinta Negara. Yang disebut "Cinta Uang" adalah putri pertama, Song Ailing. Dia menikah dengan konglomerat Kung, Hsiang-hsi (孔祥熙). Sepanjang hidupnya, Song Ailing menjadi pengusaha kaya. "Cinta Kekuasaan" menjadi kesan putri ke-3, Song Meiling, yang menikah dengan Chiang Kai-shek, pemimpin Partai Kuomintang, yang bertempur dengan Partai Komunis China. Setelah pemerintah Kuomintang hijrah ke Pulau Taiwan 1949, sepanjang hidupnya Song Meiling sangat aktif mempromosikan Taiwan ke dunia lewat US. "Cinta Negara" menjadi kesan putri tengah, Song Qinling, yang menikah dengan proklamator alias pendiri/Bapak Bangsa (國父) Republic of China, Sun Yat-sen. Dalam hidupnya, Song Qinling menjadi anggota Partai Komunis China dan mendapat julukan Ibu Bangsa (國母). Dari 3 beradik, yang menjadi pahlawan China adalah Song Qinling, yang cinta negara 愛國 (Ai Guo). Nama 愛國 menjadi nama jalan di banyak kota di China dan Taiwan hingga kini.

Jokosp Sp

Saya pernah nguji kesehatan seorang peminta-minta yang setiap hari pasar sabtu datang ke toko. Pingin tahu saja kenapa kalau mereka sakit jiwa kok tahu minta-minta duwid, bukannya orang sakit jiwa gag tahu duwid. Si Gila ini berpenampilan kaos yang sobek-sobek, juga celananya yang bolong di mana-mana. Kaus dan celana yang tidak pernah dicuci terlihat dari warna dan bau keringat yang menyengat. Setiap datang "mi min min ta du du du a ri bu" dengan wajah memelasnya. Suatu saat di hari sabtu saya kehabisan uang receh ribuan dan dua ribuan untuk uang kembalian siapa yang beli di toko. Iseng-iseng sambil ngasih dua ribuan "banyak kah uang receh seribu atau dua ribuan untuk ditukar?" saya nanya. "ada....mau berapa?". Deggggg....loh kok lancar berbahasanya?. Saya lanjud nanya "ada berapa banyak?". Dikeluarkanlah beberapa bendel uang receh dua ribuan yang sudah diikat rapi dengan karet gelang per seratus ribu. Juga yang seribuan. Nah....hebat juga ternyata : bisa menghitung dan tahu duwid. Jadi sekarang langganan tukar uang receh ke si gila ini setiap hari sabtu. Kalau yang berdasi, ngaku berpendidikan tapi suka malak duwid itu sih lebih cocok disebut bukan gila, tapi preman berdasi saja.

didik mangkubata

Ada yg menarik ketika pelantikan Pres/Wapres tadi. Tatkala nama Wapres disebut oleh pranata acara......... Terdengar suara satu kata Huuuuu. Ada apa gerangan? Apakah ini tanda2 ? Aku tak tau. Ora usah dipikir nemen2.

Evo’S Zhang

#Cermin# Kusam, sedikit buram cermin itu. Bingkai kayunya mash elok ukiran jawa. Hari ini penghuninya pulang. Sekian lama rumah tua itu tak terurus. Kusam disana sini, debu menempel halus. Mebelnya masih elok ukiran desa jaman itu. Hari ini penghuninya pulang. Sepuluh tahun merantau keliling Nusantara. Tak terasa rumah tua itu sepi. Sepuluh tahun yang lalu anak anak masih kecil. Sekarang giliran mereka merantau. Kadang kadang hanya cucu yang hadir Suara bising langkah kecil itu, Pengobat rindu akan anak anaknya, Yang terbang entah kemana saja. Matahari sore ini tetap sama, Warna emasnya akan redup, Pada saat nya tiba. Burung yang terbang tinggi itupun kembali kesarangnya. (20oktober2024

Mirza Mirwan

Beberapa menit yang lalu, pukul 15.55 (4.55 pm waktu Singapura) portal The Straits Times mengunggah berita berjudul "New president Prabowo takes office, pledging to improve lives across Indonesia." Dan saya ngurut dada. Kenapa sih portal media di sini tidak bisa menyajikan berita yang informatif kayak media luar? Kebanyakan media kita pemberitaannya menggantung, tidak selesai. Pengambilan sumpah presiden dan wakil presiden hari ini, misalnya. Dari beberapa media, termasuk Kompas, Detik, Tempo, pemberitaannya sumir. Tidak memberi gambaran yang relatif komprehensif. Sementara The Straits Times memberitakannya lebih gamblang. Lengkap dengan beberapa foto, dari gedung DPR sampai beberapa panggung hiburan. Ditambah satu video. Padahal berita di The Straits Times itu hasil liputan korespondennya yang notabene orang Indonesia juga. Tetapi bisa begitu gamblang "penjlentrehannya". Aaa...sudahlah. Yang jelas saya senang, hari ini kolom komentar steril dari sampah, yang beberapa hari terakhir sangat njengkelin.

Juve Zhang

@Fitria.... Dokter kalau kedatangan pasien.... Alat Vital rusak atau bermasalah pasti pegang alat vital....asal pake Sarung tangan Medis dari karet itu ....kalau Alat Vital anda bermasalah dan tak mau dilihat dan diraba raba .... diagnosa dokter melenceng.....bukan sembuh malah tambah parah.....kalau tangan dokter tanpa sarung tangan Medis....itu bisa saja di laporkan Kategori dokter UU AA....UU AA....UU AA..... . Alias dokter Cabul...... wkqkwk...kalau dokter Cabul mimpin jadi Persatuan Dokter UU AA wah repot kita.....siap kamer a tersembunyi di tempat praktek nya......wkqkqk

Fufufafa

Gila..malu banget adik gua diteriaki huuuu..di gedung MPR tadi siang..salah apa dia

Johannes Kitono

Pidato Presiden. Minggu pagi ini selesai Misa di Stasi. Sempat menyaksikan Pidato Presiden Prabowo Subianto di TV Anggrek Cafe TA.Isinya lumayan bagus. Terutama beliau sempat menyapa. Nama dan jabatan 33 Kepala Negara undangan yang menghadiri pelantikannya. Itu diucapkan tanpa baca teks. Suatu indikasi Presiden ke 8 ini pede sekali. " The best of his speeches so far, " komentar Yudi Latif yang biasanya wise tapi kritis di wag. Hopeng Usman dari Bogor tambahkan. Kalau bisa wa ke Presiden mau kasih Kado Kebaikan. Sebagai mantan Ketua HKTI tolong sejahterakan petani Indonesia. Itu sesuai dengan harapan Disertasi " Kredit Rakyat di Masa Depresi ( 1942 ) yang ditulis Prof Sumitro Djojohadikusumo, orang tuanya. Dalam pidatonya Presiden juga menyinggung masalah jasa petani saat perang kemerdekaan. Kabinet yang gemuk ini merangkul hampir semua parpol kecuali Nasdem dan PDI-P. Katanya ikut mendukung tapi bukan oposisi. Silahkan tafsir sendiri kata Ketum Nasdem dan PDI-P. Now, rakyat NKRI harus memberi kesempatan kepada Presiden dan wakilnya. Bekerja bersama kabinet untuk memenuhi janji kampanyenya.Terima kasih kepada mantan Presiden Jokowi dan Selamat bekerja untuk Presiden Prabowo. Semoga Semuanya Hidup Berbahagia.

BACA EPAPER HARIAN DISWAY

20 TAHUN DBL DBL

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 184

  • M.Zainal Arifin
    M.Zainal Arifin
  • didik mangkubata
    didik mangkubata
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Liam Then
    Liam Then
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
    • Liam Then
      Liam Then
    • Kang Sabarikhlas
      Kang Sabarikhlas
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Liam Then
      Liam Then
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • Tom Rusdi
    Tom Rusdi
  • ari widodo
    ari widodo
  • Evo’S Zhang
    Evo’S Zhang
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • HONDA CBR150R
    HONDA CBR150R
    • Afa
      Afa
  • Fa Za
    Fa Za
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Afa
      Afa
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • yea aina
    yea aina
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
    • thamrindahlan
      thamrindahlan
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
  • Xiaomi A1
    Xiaomi A1
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Edyanto
    Edyanto
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Macca Madinah
    Macca Madinah
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
  • Marjan Marjan
    Marjan Marjan
  • Fufufafa
    Fufufafa
    • Gianto Kwee
      Gianto Kwee
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Amat K.
      Amat K.
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Amat K.
      Amat K.
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Gianto Kwee
    Gianto Kwee
    • Gianto Kwee
      Gianto Kwee
    • Gianto Kwee
      Gianto Kwee
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Muh Nursalim
    Muh Nursalim
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Muh Nursalim
    Muh Nursalim
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • herry isnurdono
    herry isnurdono
    • herry isnurdono
      herry isnurdono
    • herry isnurdono
      herry isnurdono
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Hendro Purba
    Hendro Purba
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
  • Fa Za
    Fa Za
    • Liam Then
      Liam Then
  • alasroban
    alasroban
    • Waris Muljono
      Waris Muljono
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Liam Then
      Liam Then
    • Gianto Kwee
      Gianto Kwee
    • Macca Madinah
      Macca Madinah
  • Dasar Goblik
    Dasar Goblik
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • memo kukuk
      memo kukuk
    • Gianto Kwee
      Gianto Kwee
  • ACEP YULIUS HAMDANI
    ACEP YULIUS HAMDANI
    • memo kukuk
      memo kukuk
  • Waris Muljono
    Waris Muljono
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
  • Lègég Sunda
    Lègég Sunda
  • Jo Neca
    Jo Neca
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
  • Amat K.
    Amat K.
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Liam Then
      Liam Then
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Amat K.
      Amat K.
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
  • djokoLodang
    djokoLodang
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
  • DeniK
    DeniK
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • M.Zainal Arifin
    M.Zainal Arifin
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin

Berita Terkait