Upaya Nyata PNM Tingkatkan Pertumbuhan UMKM di Wilayah Perbatasan Malaysia

Upaya Nyata PNM Tingkatkan Pertumbuhan UMKM di Wilayah Perbatasan Malaysia

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui Cabang Tarakan terus menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) khususnya di wilayah perbatasan negara-Dok. PNM-

TARAKAN, DISWAY.ID – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui Cabang Tarakan terus menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) khususnya di wilayah perbatasan negara.

Kali ini Kabupaten Nunukan, Kecamatan Sebatik yang berbatasan langsung dengan Malaysia menjadi target PNM untuk memberikan pelatihan keuangan bagi warga desa.

BACA JUGA:Tingkatkan Kompetensi Karyawan Milenial dan Gen Z, PNM Kembali Gelar Learning Festival 2024

BACA JUGA:PNM Kembangkan Potensi Petani Aceh Lewat Klasterisasi Komoditas Minyak Nilam

Program Mba Maya (Merdeka dan Berdaya) Fase III menjadi salah satu upaya PNM meningkatkan daya saing serta ketahanan usaha warga desa di Nunukan. Dihadiri 51 nasbaah PNM Mekaar, pelatihan ini diharapkan dapat membantu nasabah kedepapnya siap menghadapi tantangan pasar lintas negara dan menumbuhkan semangat inovasi bagi UMKM perbatasan.

"Kami ingin UMKM perbatasan ini tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang menjadi pelaku utama dalam perdagangan di kawasan strategis ini. Pelaku usaha kami dorong agar semakin percaya diri dan siap menghadapi peluang serta persaingan yang ada," ungkap Direktur Utama PNM Arief Mulyadi.

Terletak di ujung utara Kalimantan, Kabupaten Nunukan tidak hanya menyimpan keindahan alam, tetapi juga kekuatan ekonomi yang signifikan. Berbatasan langsung dengan negara bagian Sabah, Malaysia, Nunukan menjadi titik kunci dalam perdagangan internasional.

BACA JUGA:PNM dan Unilever Kembali Jalin Kerja Sama Jalankan Program Bu Karsa

BACA JUGA:Mengenal Mekaarpreneur, Program Pemberdayaan Intensif Besutan PNM

Terlebih lagi, Kecamatan Sebatik yang unik, dengan sebagian wilayahnya berbatasan langsung dengan Malaysia, menjadi pusat interaksi ekonomi lintas negara. 

“Aksesibilitas dan persaingan pasar lintas negara memerlukan strategi yang kuat. Kami harap diawali dengan pemahaman yang mumpuni terkait keuangan pelaku usaha di wilayah ini mampu memanfaatkan potensi tersebut, meningkatkan produktivitas, dan memperluas pasar mereka, baik di tingkat lokal maupun internasional,” jelas Arief

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads