Diangkat Jadi Menteri Kebudayaan, Ini Ambisi dan Impian Fadli Zon

JAKARTA, DISWAY.ID - Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkapkan ambisinya untuk bisa menjadikan Indonesia sebagai pusat kebudayaan dunia.

"Mudah-mudahan Indonesia bisa menjadi ibu kota budaya dunia, bisa menjadi The Capital of World Culture," ungkap Fadli usai serah terima jabatan di Gedung Kemdikbudristek, Jakarta, 21 Oktober 2024.

Mengingat kekayaan budaya Indonesia sejak masa prasejarah menjadi nilai tersendiri yang bisa dimanfaatkan serta diberdayakan.

BACA JUGA:Untuk Ketiga Kalinya Fadli Zon Kembali Jadi Wakil Presiden Liga Dunia Untuk Palestina

Hal ini sejalan dengan komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk memajukan kebudayaan Indonesia.

"Pak Prabowo Subianto sebagai presiden mempunyai komitmen untuk memajukan kebudayaan Indonesia yang sangat kaya, karenanya kemudian menjadikan Kementerian Kebudayaan terpisah sendiri."

"Saya kira ini adalah juga satu tonggak sejarah untuk kali pertama Kementerian Kebudayaan menjadi kementerian tersendiri sehingga menjadi lebih fokus mengurus kebudayaan kita yang sangat kaya," lanjutnya.

BACA JUGA:Perjanjian Probowo Anies dan Sandiaga Uno Dibenarkan Ketua Harian Gerindra: Ditulis Fadli Zon, Saya yang Menyimpan

Ia pun menceritakan bagaimana ia aktif bergerak di bidang pelestarian budaya ini hingga menjadi pemegang rekor.

"Saya kebetulan membangun perpustakaan pribadi dengan berbagai macam koleksi. Adda sekitar 75 ribu buku, 50 ribu buku cerita silat dan komik, jadi ada 125 ribu buku," ungkapnya.

Kemudian, ia juga memimpin organisasi perkerisan Sekretariat Perkerisan Nasional Indonesia sejak 7 tahun silam.

"Kita menjadi salah satu bagian dari satu perwakilan ekspresi budaya yang mungkin campuran dari berbagai macam."

BACA JUGA:Kesedihan Fadli Zon saat Lieus Sungkharisma Meninggal Dunia, Kenal Sejak 1992: Aktivis Berani

Begitu pula dengan koleksi wayangnya yang mencapai 8 ribu hingga memegang rekor sebagai kolektor wayang terbesar di Indonesia. Ia bahkan berniat meluncurkan buku tentang pesona wayang Indonesia yang ditulisnya.

Sumber: