5 Juta Buruh Ancam Mogok Nasional jika Tuntutan Kenaikan Upah Tak Digubris Prabowo

5 Juta Buruh Ancam Mogok Nasional jika Tuntutan Kenaikan Upah Tak Digubris Prabowo

Buruh ancam mogok nasional jika upah tidak dianikan 8-10 persen--Cahyono

JAKARTA, DISWAY.ID - Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengancam akan menggelar mogok nasional selama 7 hari jika tuntutan kenaikan upah 8-10 persen tidak dipenuhi oleh pemerintah.

Hal itu dikatakan Said saat massa buruh menggelar unjuk rasa di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Gambir, Jakarta Pusat pada Kamis, 24 Oktober 2024.

Said menuturkan, jika tuntutan tidak dipenuhi, 5 juta buruh seluruh Indonesia akan mogok nasional mulai tanggal 25-31 Oktober 2024. 

BACA JUGA:Polisi Lakukan Rekayasa Lalu Lintas Imbas Demo Buruh di Depan Istana Negara Hari ini

"Mogok nasional akan diikuti oleh 5 juta buruh di 15.000 pabrik dan perusahaan, dan sedang kami galang di pelabuhan-pelabuhan dan bandara-bandara, termasuk transportasi publik untuk mengikuti mogok nasional ini," kata Said di tengah aksi.

Said meminta agar Presiden Prabowo Subianto mendengarkan jeritan kaum buruh terkait kenaikan upah.

Menurut Said, selama 5 tahun terakhir, buruh tidak pernah menikmati kenaikan gaji.

BACA JUGA:Demo Tuntut Kenaikan Upah 10%, Ribuan Buruh Mulai Berdatangan ke Kawasan Patung Kuda

"Dalam 5 tahun upah buruh itu nggak naik, upah teman-teman juga nggak naik. 5 tahun terakhir itu, 3 tahun pertama 0 persen kita naik upah. Padahal barang naiknya adalah 3 persen," terang Said.

Kata Said, ekonomi Indonesia padahal tumbuh di atas 3 persen dalam 3 tahun pertama di dalam 5 tahun itu.

Namun dalam 2 tahun upah buruh hanya naik 1,58 persen, padahal inflasi Indonesia 2,8 persen.

BACA JUGA:1.270 Polisi Amankan Demo Buruh di Patung Kuda Tuntut Omnibus Law Dicabut

"Jadi upah itu nggak naik, nombok 2,8 persen naik barang, naik upah 1,58 persen. Nombok berarti 1,3 persen, tiap bulan itu sadarkah kamu. Pemerintah yang baru harus mendengar ini," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads