Survei Litbang Kompas: Ridwan Kamil Anggap Survei Sebagai Dinamika, Klaim Pemilih PDIP Beralih ke Mereka

Survei Litbang Kompas: Ridwan Kamil Anggap Survei Sebagai Dinamika, Klaim Pemilih PDIP Beralih ke Mereka

Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil atau RK menyoroti perlakuan terhadap klub sepak bola kebanggaan Jakarta, Persija, di Jakarta International Stadium (JIS)-Tim Ridwan-Suswono-

JAKARTA, DISWAY.ID - Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan dinamika politik terbaru terkait Pilkada DKI Jakarta.

Dalam survei yang dilakukan pada 20-25 Oktober 2024, pasangan calon gubernur DKI Jakarta Pramono Anung-Rano Karno unggul tipis atas Ridwan Kamil-Suswono.

BACA JUGA:Pramono Ogah Tanggapi Pertemuan Ridwan Kamil dengan Prabowo dan Jokowi

BACA JUGA:Di Kampanye Akbar, Pramono Janji Naikan Gaji Guru Honorer Jadi Rp5 Juta

Pasangan yang diusung oleh PDIP tersebut tercatat memiliki elektabilitas sebesar 38,3 persen, sementara Ridwan Kamil-Suswono berada di posisi kedua dengan elektabilitas 34,6 persen.

Menanggapi hasil survei ini, calon Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil tidak mau ambil pusing. Menurutnya, survei hanya dinamika mingguan.

"Survei itu dinamikanya minggu per minggu, yang saya tahu data Kompas itu kan diambil sebelum debat kedua. Ada survei-survei pasca debat yang sudah dirilis, angkanya juga kan meningkat," katanya kepada wartawan, Selasa, 5 November 2024.

BACA JUGA:Pramono Sebut Kemenangan di Depan Mata, Minta Pendukungnya Tidak Lengah!

Ridwan Kamil juga mengklaim adanya pergeseran basis pemilih, dengan sejumlah pemilih dari partai-partai seperti PKB, Nasdem, dan Demokrat yang beralih ke pasangan Pramono-Rano.

"Pemilih PDIP juga disurvei-survei minimal 25 persennya ke kami," kata Ridwan Kamil.

Mengenai metode kampanye, Ridwan Kamil menanggapi perbandingan jumlah kegiatan blusukan antara dirinya dan pasangan Pramono-Rano.

"Agenda saya tiap hari sampai 10 agenda, kecuali saya mau jadi robot yang tanpa istirahat kan gak mungkin juga," ujarnya.

BACA JUGA:Pramono Anung Santai Hadapi Kampanye Akbar: Gak Usah Terlalu Serius, Kita Joget-Joget

Ia menegaskan bahwa blusukan bukan hanya soal jumlah, tetapi seberapa efektif dan optimal untuk menyentuh warga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads