Marak Tagihan Pajak Berekstensi APK, BRI Imbau Masyarakat Tidak Terkecoh Modus Penipuan Perbankan

Marak Tagihan Pajak Berekstensi APK, BRI Imbau Masyarakat Tidak Terkecoh Modus Penipuan Perbankan

Marak Tagihan Pajak Berekstensi APK, BRI Imbau Masyarakat Tidak Terkecoh Modus Penipuan Perbankan-dok.BRI-

Menurut Arga, keamanan siber adalah perjuangan yang terus menerus.

Oleh karena itu, BRI akan terus berinovasi dan meningkatkan sistem keamanannya untuk memastikan bahwa data dan dana nasabah tetap aman. 

Arga menambahkan bahwa masyarakat juga dapat memerangi cybercrime, dengan melakukan beberapa tips berikut ini: 

BACA JUGA:Penelitian Schneider Electric: Mayoritas Perusahaan di Indonesia Fokus Investasi di Bidang Digitalisasi dan Keberlanjutan

BACA JUGA:IFBC 2024 Resmi Dibuka di ICE BSD, Hadirkan Banyak Peluang Bisnis Waralaba

Jangan pernah membagikan informasi pribadi seperti username, password, atau OTP kepada siapapun

Hati-hati dengan pesan atau email yang mencurigakan yang mengatasnamakan BRI atau instansi resmi lainnya. Untuk memastikan kebenarannya agar menghubungi Call Center resmi instansi tersebut.

  • Gunakan koneksi internet yang aman saat mengakses BRImo
  • Aktifkan fitur keamanan tambahan yang disediakan oleh BRImo
  • Lakukan verifikasi dua faktor (2FA) untuk setiap transaksi penting
  • Perbarui aplikasi BRImo secara berkala
  • Laporkan segera jika menemukan aktivitas mencurigakan.

BACA JUGA:Katalog Promo JSM Alfamidi 8-10 November 2024, Sabun Cuci Piring Mulai Rp8 Ribuan

BACA JUGA:Katalog Promo JSM Superindo 8-10 November 2024, Ikan Gurame Mulai Rp4 Ribuan

"Jadi prinsip kehati-hatian nasabah dan praktik keamanan wajib dilakukan, seperti jangan install APK sembarangan, install game gratisan. Kami coba mengamankan sejauh yang kami bisa, tapi device nasabah itu kan sifatnya personal. Jadi kerahasiaan itu menjadi komitmen dua belah pihak, kami tidak bisa menjaga keamanan ini tanpa awareness dari nasabah, dinamika ini yang harus dijaga bersama," ujar Arga. 

Tak hanya tagihan pajak, beberapa modus penipuan digital juga marak dan berpotensi merugikan masyarakat, seperti undangan pernikahan digital, pemberitahuan penutupan rekening, pemberitahuan tagihan BPJS, foto paket dari kurir, surat atau blangko tilang, hingga yang terbaru adalah surat tagihan pajak.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads