Arab Saudi Banyak Jadi Tujuan Para CPMI, Menteri PPMI Ungkap Alasannya

Arab Saudi Banyak Jadi Tujuan Para CPMI, Menteri PPMI Ungkap Alasannya

Arab Saudi Banyak Jadi Tujuan Para CPMI, Menteri PPMI Ungkap Alasannya-Instagram-

Sampai sejauh ini, masih kata Karding, pihaknya tengah mengkaji dan mengevaluasi terkait pembukaan morotarium ke Arab.

"Kita lagi kaji, lagi evaluasi. Harus dibuka, karena kalau nggak dibuka, tetap berangkat juga. Nah kita buka, tapi mungkin nanti kita ketatin, termasuk soal bahasa, keterampilan juga kita ini," imbuhnya.

Karding mengungkapkan, pembukaan morotorium itu ingin diiringi kesepakatan soal peningkatan aturan upah. Yakni minimal 1.500 real atau jika rupiahkan menjadi 7,5 juta.

Diberitakan sebelumnya, Abdul Kadir Karding dan Wakil Menterinya, Christina Aryani menemui langsung enam korban Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) non prosedural di Shelter PMI Serang, Benda, Kota Tangerang pada Sabtu, 9 November 2024.

BACA JUGA:Polresta Bandara Soetta Tetapkan 2 Tersangka dalam Kasus Calon Pekerja Migran yang Akan Bekerja di Kamboja

BACA JUGA:Polresta Bandara Soeta Gagalkan Keberangkatan Calon Pekerja Migran ke Kamboja

Diketahui, mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang hendak diberangkatkan bekerja secara ilegal ke negara Irak.

"Tepatnya 8 November kemarin, Tim KemenP2MI bersama Kepolisian mencegah pemberangkatan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) ke Irak. Jumlahnya ada enam perempuan dari berbagai daerah," ujar Abdul Kadir Karding, Sabtu, 9 November 2024.

Para korban itu, kata Kadir, masing-masing berinisial PM asal Purwakarta; UA asal Makassar; M asal Sumbawa; J asal Grobogan; M asal Lombok Timur dan AK asal Ciamis.

"Ini kita lakukan, karena kita menyadari hal yang sama banyak terjadi, jadi banyak CPMI kita yag berangkat dengan modus tertentu, seperti misalnya pake visa umroh," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads