Mantan Komisioner KPK: Pentingnya Transformasi Budaya Guna Perangi Korupsi Sejak Dini

Mantan Komisioner KPK: Pentingnya Transformasi Budaya Guna Perangi Korupsi Sejak Dini

Diskusi panel bertema “Mencari Strategi Kebudayaan Indonesia untuk 100 Tahun Kedua” yang digelar Jurnal Kasyaf di The Margo Hotel, Depok Minggu 10 November 2024-disway.id/Sabrina Hutajulu-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abdullah Hehamahua mengatakan bahwasanya Korupsi telah menjadi persoalan yang menentukan keberadaan dan nasib bangsa ke depan.

Bahkan pada titik kritis bisa tidaknya bangsa ini menyintas untuk terus hidup, atau hilang dari sejarah dunia. 

Hal tersebut ia katakan pada diskusi panel bertema “Mencari Strategi Kebudayaan Indonesia untuk 100 Tahun Kedua” yang digelar Jurnal Kasyaf di The Margo Hotel, Depok Minggu 10 November 2024.

BACA JUGA:2 Tersangka Baru Judi Online Libatkan Oknum Kemenkomdigi, Barbuk Rekening Senilai Rp 2,8 Miliar Disita

BACA JUGA:Viral Protes Susu Sapi Dibuang di Pasuruan, DPR RI Minta Pemerintah Dukung Peternak Lokal

"Korupsi tidak lagi sekadar kejahatan finansial, tapi telah menjadi kanker yang menggerogoti moral bangsa,” ujar Abdullah. 

Menurutnya, jika budaya korupsi ini terus dibiarkan, Indonesia berada dalam ancaman serius untuk terpecah atau bahkan menjadi jajahan negara-negara besar dalam beberapa dekade ke depan. 

Abdullah menegaskan pentingnya transformasi budaya yang mengedepankan kejujuran dan tanggung jawab sebagai cara untuk menghentikan kerusakan ini.

"Perubahan budaya adalah kunci dalam memerangi korupsi, karena ini bukan sekadar masalah hukum, tetapi juga masalah mentalitas bangsa,” terang Abdullah.

BACA JUGA:Peringatan Dini BMKG 11-12 November 2024, Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter

BACA JUGA:Gibran Buka Layanan Pengaduan Masyarakat Langsung di Istana Wapres, Ini Jadwalnya

"Perubahan ini harus dimulai dari pendidikan yang menanamkan nilai anti-korupsi sejak dini," tandasnya.

Sementara itu cendikiawan Muslim dan pemikir kebudayaan, Yudi Latif, menyoroti pentingnya budaya sebagai fondasi moral bagi bangsa. 

Menurutnya, budaya bukan sekadar warisan, tetapi juga sebuah mekanisme yang dapat menjadi benteng moral terhadap berbagai penyimpangan, termasuk korupsi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads