Sudah Bertemu Sri Mulyani, Isyarat Tarif BPJS Segera Naik? Ini Kata Menkes

Sudah Bertemu Sri Mulyani, Isyarat Tarif BPJS Segera Naik? Ini Kata Menkes

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati serta Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Gufron untuk membahas secara mendetail mengenai tarif iuran BPJS Kesehatan-Disway.id/Annisa Zahro-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Tarif BPJS Kesehatan dikabarkan naik lantaran adanya defisit hingga kemungkinan gagal bayar.

Diketahui, hal ini diakibatkan oleh ketimpangan antara pemasukan dari iuran peserta dan biaya pengeluaran BPJS Kesehatan sejak 2023.

BACA JUGA:Pemprov DKI: Mutasi Pejabat Tidak Berkaitan dengan Pilkada untuk Loloskan Bansos!

BACA JUGA:Rencana Naiknya Iuran BPJS Ditanggapi Ekonom: Harusnya Jadi Opsi Terakhir

Menanggapi hal ini, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati serta Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Gufron untuk membahas secara mendetail mengenai tarif iuran BPJS Kesehatan.

"Saya sudah ngobrol sama Ibu Sri Mulyani, nanti kita panggil Pak Gufron. Karena sebenarnya kita sudah melakukan simulasi itu sejak 2022, pada saat kita naikkan tarif rumah sakit. Angka itu sudah ada, dan angka itu setiap tahun kita review perkembangan," kata Budi ketika ditemui di RS Harapan Kita, Jakarta, Jumat 15 November 2024.

Sehingga ia menegaskan bahwa pihaknya mengetahui kondisi keuangan BPJS Kesehatan hingga pada tingkat di mana bisa bertahan dengan tarif yang ada saat ini.

"Dan kita pemerintah memikirkan dengan sangat hati-hati. Saya dengan Ibu Sri Mulyani selalu berkomunikasi, kita melihat nih angkanya sampai mana, dan pasti kita akan lakukan adjustment untuk bisa memastikan bahwa BPJS itu tidak kurang (defisit anggaran)," tuturnya.

BACA JUGA:Jasa Raharja dan BPJS Ketenagakerjaan Sepakat Tingkatkan Manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja dan Lalu Lintas

BACA JUGA:Pasien Mpox Ditanggung BPJS, Berikut Mekanismenya

Namun demikian, pihaknya juga tetap melakukan intervensi untuk memastikan dana BPJS digunakan dengan tepat sasaran.

"Kita perhatikan apakah yang dibayar itu sudah sesuai atau belum dengan aturannya. Kemarin banyak kan, ada juga yang rumah sakit-rumah sakit yang ternyata overclaim, atau melakukan fraudulent transaction," sebutnya.

Sehingga, ia meminta BPJS untuk lebih teliti mengenai pembayaran, terutama bagi fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki peralatan tertentu.

BACA JUGA:Mudah! Begini Cara Klaim JKK BPJS Ketenagakerjaan, Lengkap dengan Persyaratannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads