Seorang Perempuan Tertemper KA Feeder di Stasiun Cimindi, KAI Keluarkan Peringatan Keras
Seorang perempuan tertemper kereta api di dekat Stasiun Cimindi, Bandung Jawa Barat pada Kamis 28 November 2024-Dok./ KAI Daop 2-
Sesuai dengan standar operasi yang diterapkan di KAI, setiap masinis pasti akan membunyikan klakson berupa seruling lokomotif setiap melewati pintu perlintasan ataupun terdapat bahaya yang menghalangi di depannya.
BACA JUGA:Kondisi Terkini TPS 29 Tempat Cagub Banten Andra Soni Mencoblos
BACA JUGA:Kampanye Kotor Merajalela di Sulteng, Bawaslu Diminta Bertindak Tegas!
Selain adanya standar operasional pada perjalanan kereta api, KAI juga secara rutin melakukan sosialisasi ke masyarakat dan berkoordinasi dengan kewilayahan setempat terkait bahaya beraktivitas di jalur KA.
Selain itu, KAI secara konsisten berjaga di titik-titik rawan serta melakukan patroli rutin keamanan di jalur KA.
Diterangkan Ayep, dari bulan Januari hingga November 2024, tercatat sudah ada 18 kejadian kendaraan menemper KA di perlintasan sebidang, dengan jumlah korban 7 orang luka-luka dan 8 orang meninggal dunia.
Sementara kejadian orang menemper KA baik di perlintasan sebidang maupun di jalur rel tercatat sudah ada 43 kejadian dengan jumlah korban 12 orang luka-luka, dan 31 orang meninggal dunia.
“Banyaknya insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya kesadaran masyarakat untuk menjauhi area rel, yang bukan hanya area terlarang tetapi juga sangat berisiko," tutur Ayep.
"KAI Daop 2 memastikan operasional kereta api berjalan aman dan lancar, namun keselamatan publik juga sangat bergantung pada kepatuhan masyarakat untuk tidak berada di area berbahaya tersebut,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: