Bertemu Mensos, Gus Ipul Sarankan Donasi Agus Salim Digunakan Seperti Tujuan Semula

Bertemu Mensos, Gus Ipul Sarankan Donasi Agus Salim Digunakan Seperti Tujuan Semula

Korban penyiraman air keras, Agus Salim bersama kuasa hukumnya, Farhat Abbas dan Alvin Lim memenuhi panggilan klarifikasi di Kementerian Sosial RI, Rabu 4 Desember 2024-Dok. Kemensos-

Alvin menyebut upaya Pratiwi Noviyanthi atau Teh Novi yang meminta Kemensos untuk mengambil alih donasi pengobatan Agus itu merupakan perbuatan melawan hukum.

BACA JUGA:Denny Sumargo Akan Dilaporkan oleh Farhat Abbas ke KPK, Diduga Suap Rp300 Juta ke Agus Salim

BACA JUGA:Novi Minta Kemensos Ambil Alih Donasi Agus Salim, Alvin Lim Meradang!

Ia menegaskan donasi yang dikumpulkan hingga terkumpul Rp1,5 Miliar lebih itu wajib diserahkan langsung oleh Agus. Sebab tujuan awalnya adalah untuk membantu pengobatan Agus yang mengalami kebutaan akibat disiram air keras. 

"Jika masyarakat memberikan uang itu untuk pengobatan Agus, maka uang tersebut harus diserahkan langsung kepada Agus, bukan ke Kemensos," kata Alvin usai mendampingi Agus berobat di RS Tzu Chi, PIK2, Tangerang, Banten, Senin 2 Desember 2024.

Alvin juga mengkritik pandangan sejumlah pihak yang memperparah kisruh uang donasi itu. Ia menyebut kisruh tersebut makin menghambat Agus dalam menjalani pengobatan mata. 

"Mata itu lebih penting daripada 1,3 miliar. Agus kan ini korban, jangan diperparah oleh komentar yang masih mempermasalahkan donasi, itu murni uang Agus," ujar Alvin.

Alvin Lim kian meradang dan menantang pihak-pihak yang masih mempermasalahkan donasi Agus. Ia menantang bagi pihak yang kontra dengan Agus untuk merasakan penderitaan kebutaan Agus Salim.

"Saya kasih 3 miliar, kalau kamu berani menyiramkan air keras ke mata kamu sendiri," tantangnya dengan penuh keyakinan.

Alvin juga kembali menegaskan bahwa pengambilan keputusan yang hanya didorong oleh desakan publik sering kali menyesatkan.

Sebab, desakan pengambilan uang itu hanya mengikuti kemauan segelintir pihak tanpa memandang tujuan awal pemberian donasi.

"Mayoritas tidak selalu benar, dan kita harus mengedepankan hukum, bukan hanya mengikuti arus desakan orang banyak," kata Alvin Lim.

Ia merujuk pada contoh sejarah, seperti kerusuhan 1998, yang meskipun dilakukan oleh banyak orang, tetap tidak membenarkan tindak kekerasan tersebut. Selain itu, Alvin menyoroti pentingnya ketulusan dalam memberikan bantuan.

Ia mengingatkan bahwa bantuan yang diberikan dengan syarat, seperti meminta pihak lain untuk mencabut laporan polisi, dapat dianggap sebagai tindakan suap

"Jika niatnya untuk membantu, maka berikanlah bantuan itu dengan ikhlas tanpa syarat," ungkapnya dengan tegas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads