Menolak Keras Penghapusan Transjakarta Koridor 1, Pengamat: Konyol!

Menolak Keras Penghapusan Transjakarta Koridor 1, Pengamat: Konyol!

Menolak Keras Penghapusan Transjakarta Koridor 1, Pengamat: Konyol!-Istimewa-

Dengan tarif MRT yang jauh lebih mahal—sekitar Rp 14.000,- untuk perjalanan dari Lebak Bulus ke Bunderan HI—Darmaningtyas menilai tidak mungkin pelanggan Transjakarta yang terbiasa dengan tarif lebih murah bisa beralih ke MRT, apalagi jika tarifnya terus naik.

Darmaningtyas menegaskan, kebijakan yang seharusnya diambil adalah bagaimana memindahkan pengguna kendaraan pribadi, terutama motor, ke angkutan umum, bukan menghapus rute yang sudah ada. 

BACA JUGA:Puluhan Pemotor Terjebak Macet di Jalur Transjakarta hingga Nekat Bongkar Separator, Netizen: Perusak Fasilitas Umum!

BACA JUGA:Ibu-ibu Diduga Sering Mencuri Barang di Jaklingko, Transjakarta Angkat Bicara

Ia menilai, penghapusan layanan TJ Koridor 1 justru akan mendorong lebih banyak orang kembali menggunakan motor, yang pada gilirannya akan memperburuk kemacetan di Jakarta.

Lebih jauh, Darmaningtyas juga mengkritik pola perjalanan pengguna TJ Koridor 1 yang kini telah berkembang. 

"Pola perjalanan pelanggan Koridor 1 telah berubah. Sekarang, pelanggan banyak yang naik dari halte-halte seperti CSW, Bunderan Senayan, hingga Monas, dan hanya sedikit yang turun di Blok M," jelasnya. 

BACA JUGA:Pemobil yang Hadang Transjakarta di Sarinah Pakai Senjata Tajam Ternyata Gangguan Kejiwaan, Sudah Ditangkap

BACA JUGA:Kronologi Pria Bermobil Hadang Bus TransJakarta, Ngamuk Tenteng Samurai

Ia menilai bahwa penghapusan rute tersebut akan merugikan pelanggan yang sudah terbiasa dengan konektivitas antar rute TJ dan moda transportasi lainnya, seperti LRT Jabodek.

Darmaningtyas mengkhawatirkan bahwa keputusan ini bisa diambil tanpa mempertimbangkan analisis jaringan rute yang telah ada. 

"Penghapusan Koridor 1 bisa menjadi kebijakan kanibal jika hanya fokus pada 10% pengguna angkutan umum, sementara 90% pengguna kendaraan pribadi justru tidak tersentuh," ujarnya, merujuk pada penurunan potensi penumpang yang akan beralih ke kendaraan pribadi.

Sementara itu, Ketua MTI Wilayah Jakarta, Jusa Permana, menambahkan bahwa ia mempertanyakan apakah efek jaringan besar yang melibatkan Koridor 1 sudah dianalisis dengan baik oleh Dinas Perhubungan. 

"Jika tidak, ini hanya akan menyiksa pelanggan," katanya.

BACA JUGA:Cek Perubahan Jam Operasional TransJakarta Sambut Pelantikan Prabowo-Gibran dan Pesta Rakyat

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads