Kepala BPOM Pertanyakan Motif Dokter Detektif Buat Konten Bongkar Skincare Diduga Overclaim
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Taruna Ikrar mempertanyakan motif Dokter Detektif yang membuat konten di media sosial soal skincare diduga overclaim.-BPOM RI-
BACA JUGA:Baznas RI Bantu Pasien Anak dan Keluarga Gaza di RS KHCC Yordania
BACA JUGA:Ucapan Tahun Baru 2025 Lucu, Cocok Buat Kirim ke Grup WhatsApp
"Pertama itu kita ingin memanggil Dokter Detektif untuk menanyakan motifnya karena kita tidak tahu motifnya, apakah karena persaingan bisnis ataukah motif lain. Makanya kita panggil beliau," tuturnya.
Selain tidak ingin masyarakat bingung, lanjut Taruna, pihaknya juga ingin menegaskan posisi sebagai lembaga negara yang memiliki wewenang dalam melakukan pengawasan dan penindakan terhadap obat dan makanan, termasuk skincare.
Ia pun menegaskan bahwa hasil uji lab yang dilakukan Doktif tidak sah secara hukum karena pemegang otoritas adalah BPOM.
BACA JUGA:Astagifrullah! Ustaz di Ciledug Tangerang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Kepada Muridnya
BACA JUGA:Prabowo Minta Vonis Harvey Moeis 50 Tahun Penjara, Ini Respons Kejagung
"Kalau berdasarkan perintah undang-undang, yang diberikan wewenang untuk melakukan pengawasan posmarket itu lembaga resmi BPOM. Tidak pernah ditugaskan yang namanya Dokter Detektif," tandasnya.
Pemanggilan ini bukan hanya kepada Doktif, tetapi juga para influencer kecantikan dan kesehatan yang biasa mengulas tentang skincare, salah satunya.
"Influencer-influencer ini kita akan panggil, bukan hanya satu, tapi semua influencer dan kita punya program di awal tahun depan, yaitu bulan Januari akan panggil mereka," ungkapnya.
BACA JUGA:Drama China The Blossoming Love Bakal Tayang 2 Januari 2025, Zhang Bin Bin Jadi Kaisar!
BACA JUGA:Polisi Tangkap Pemberi Tantangan Minum Wiski yang Berujung Kematian Influencer Muda Thailand!
"Dari hasil klarifikasi itu kita bisa manifestasi dari program kami, yakni komunikasi, informasi, dan edukasi," paparnya.
Sehingga program KIE ini akan memberikan pembinaan serta edukasi kepada influencer dalam membuat konten edukatif kepada masyarakat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: