Kadin Pasang Strategi Hadapi Tantangan Global dan Optimalkan Potensi Domestik 2025

Kadin Pasang Strategi Hadapi Tantangan Global dan Optimalkan Potensi Domestik 2025

Wakil Ketua Umum (WKU) Bidang Analisis Kebijakan Makro-Mikro Kadin Indonesia, Aviliani.-Sabrina Hutajulu-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) untuk pertama kalinya mengadakan acara proyeksi ekonomi tahun 2025 bertajuk Kadin: Global & Domestic Economic Outlook 2025.

Acara ini ditujukan bagi para pengusaha, anggota Kadin, dan pengurus untuk membantu mereka merancang rencana strategis bisnis (corporate plan) dengan landasan prediksi dan rekomendasi kebijakan yang relevan.

"Selama ini kita belum pernah mengadakan secara rutin. Ini adalah pertama kali, dan ke depan akan dilakukan setiap tiga bulan sekali," ujar Wakil Ketua Umum (WKU) Bidang Analisis Kebijakan Makro-Mikro Kadin Indonesia, Aviliani di Menara Kadin Senin 30 Desember 2024.

Pada sesi diskusi, sejumlah isu utama dibahas, termasuk tantangan dari faktor eksternal dan potensi domestik yang besar. 

Di tengah dinamika kebijakan global, seperti perubahan di Amerika Serikat dan Cina, Kadin menekankan pentingnya pengembangan pasar domestik.

Selain itu, hilirisasi industri menjadi salah satu rekomendasi utama. 

"Untuk meningkatkan nilai tambah, kita harus membahas end product sekaligus hulu industri. Saat ini, hampir 70% bahan baku masih impor," ungkapnya.

Isu suku bunga dan nilai tukar juga menjadi sorotan 

Meski suku bunga diperkirakan turun, penurunannya hanya sekitar 50 basis poin, sementara fluktuasi nilai tukar rupiah diprediksi berada di kisaran Rp16.000–Rp16.500. 

"Pengusaha harus cerdas menghadapi tantangan ini, apakah dengan mendanai utang atau mencari alternatif seperti IPO," katanya.

Kadin juga mengingatkan pentingnya kebijakan berbasis ekosistem yang lebih terintegrasi. 

"Saat ini, kebijakan masih banyak yang bersifat sektoral. Kita membutuhkan ekosistem kebijakan yang memudahkan pengusaha dan investor," jelasnya.

Dalam sektor investasi, potensi besar terletak pada pertambangan, transportasi, dan jasa keuangan. 

Sementara di bidang pangan, meski peluangnya besar, tantangan lahan dan skala ekonomi petani menjadi kendala. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads