Rekaman Mendiktisaintek Satryo Soemantri Diduga Tampar Pegawai, Gegara Air Mati

Rekaman Mendiktisaintek Satryo Soemantri Diduga Tampar Pegawai, Gegara Air Mati

Beredar di media sosial rekaman Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro yang diduga menampar pegawainya.--Tangkapan Layar

JAKARTA, DISWAY.ID - Beredar di media sosial rekaman Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro yang diduga menampar pegawainya.

Akun X (Twitter) @cjournalist_ID membagikan rekaman suara saat Satryo Soemantri Brodjonegoro melakukan kekerasan kepada salah satu pegawai di rumah dinas yang terletak di Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan.

Dalam percakapan suara itu, diduga Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro menampar pegawainya lantaran air di rumah dinas tersebut mati.

BACA JUGA:Klarifikasi Kemendiktisaintek soal Nasib Neni Herlina yang Dipecat Sepihak Mendiktisaintek Satryo

Terdengar suara keras layaknya barang yang dilempar.

Berkali-kali sang pegawai yang diketahui laki-laki menyampaikan permintaan maaf kepada Mendiktisaintek tersebut.

"Mohon maaf saya pak. Iya mohon maaf sekali lagi," kata pegawai rumah dinas Satryo Soemantri.

Saat sang pegawai menyampaikan permintaan maaf, terdengar lemparan barang yang begitu keras.

"Sengaja, membuat rumah ini nggak ada air. Tadi air hidup, kok tiba-tiba mati. Ulah si Ricky, kamu diam saja? Nggak tanggung jawab sama sekali," kata Satryo Soemantri.

BACA JUGA:Setelah Didemo, Kemendiktisaintek Bantah Pemecatan Neni Mendadak

Pegawai Satryo Soemantri pun kemudian memberikan penjelasan. Namun, amarah Satryo Soemantri pun tak terkontrol hingga diduga menampar sang pegawai.

Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro Didemo Pegawai Kemendiksaintek

Selain kasus dugaan kekerasan terhadap pegawai, Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro juga didemo oleh ratusan pegawai di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek).

Berbagai spanduk dan papan bunga yang mengecam Mendiktisaintek, seperti "Pak Presiden, selamatkan kami dari Menteri pemarah, suka main tampar, dan main pecat", "Kami ASN, dibayar oleh negara, bekerja untuk negara, bukan babu keluarga", hingga "Institusi Negara Bukan Perusahaan Pribadi Satryo dan Istri".

Paguyuban Pegawai Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Ditjen Dikti Kemendiktisaintek) melakukan aksi unjuk rasa pada Senin, 20 Januari 2025.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads