Mensesneg: Penghematan Anggaran untuk Dinas Bisa untuk Makan Bergizi Gratis
Inpres tentang efisiensi belanja yang diterbitkan Presiden Prabowo Subianto diproyeksikan dapat menghemat dan dialokasikan untuk Makan Bergizi Gratis (MBG).--Anisha Aprilia
JAKARTA, DISWAY.ID - Inpres tentang efisiensi belanja yang diterbitkan Presiden Prabowo Subianto diproyeksikan dapat menghemat dan dialokasikan untuk Makan Bergizi Gratis (MBG).
Prabowo menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) tentang efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD tahun anggaran 2025.
Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan Inpres tersebut dikeluarkan untuk anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG).
BACA JUGA:Survei LSN: 79,3% Masyarakat Puas Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran
"Nanti kita lihat ya (indikasi pangkas anggaran untuk biayai MBG). Sebagaimana yang saudara-saudara ketahui ini alhamdulillah Makan Bergizi Gratis sudah berjalan. Namun presiden merasa agar bisa juga segera mungkin itu bisa penerima manfaatnya lebih banyak dan merata lagi," kata Mensesnet Prasetyo Hadi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis, 23 Januari 2025.
Prasetyo mengatakan, ada konsekuensi dari bertambahnya penerima manfaat MBG.
"Tentunya di situ ada konsekuensi mungkin membutuhkan penambahan biaya, sehingga dari hasil penghematan kemarin kita lakukan ada kemungkinan juga nanti akan diprioritaskan untuk program MBG," tutur Pras.
Prasetyo mengatakan bahwa arahan yang tertuang pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tersebut, diterbitkan Prabowo sebab pemerintah ingin melakukan penghematan di berbagai aspek utamanya terhadap kegiatan dan program yang kurang produktif.
BACA JUGA:Tolak Penggunaan Dana Zakat untuk Program Makan Bergizi Gratis, DPR Usulkan Ambil dari Cukai Rokok
“Kita perlu lebih selektif untuk memiliki kegiatan yang produktif dan memiliki dampak langsung. Jadi ya memang pada akhirnya akan jadi penyesuaian di kementerian dan lembaga gitu sebagai sebuah konsekuensi," jelasnya.
Prasetyo pun menekankan tak ada K/L yang keberatan akan itu. Seluruhnya, patuh atas instruksi Presiden Prabowo.
"Yang disampaikan presiden kemarin seperti seminar, studi banding, kunjungan kerja itu sebisa mungkin dikurangi. Kemudian perjalanan dinas sekian puluh triliun kalau kita bisa menghemat kan bisa dipakai sesuatu yang produktif," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
