Tambah Rp100 Triliun Lagi untuk Makan Bergizi Gratis, BGN: Bukan Kami yang Minta, Keinginan Presiden Prabowo

Tambah Rp100 Triliun Lagi untuk Makan Bergizi Gratis, BGN: Bukan Kami yang Minta, Keinginan Presiden Prabowo

Kepala Badan Gizi Nasional menjelaskan bahwa tambahan anggaran Rp100 triliun merupakan permintaan langsung dari Presiden RI Prabowo Subianto.--Annisa Zahro

JAKARTA, DISWAY.ID - Kepala Badan Gizi Nasional menjelaskan bahwa tambahan anggaran Rp100 triliun merupakan permintaan langsung dari Presiden RI Prabowo Subianto.

Hal ini lantaran Prabowo ingin program ini segera diterapkan secara menyeluruh di Seluruh Indonesia, terutama wilayah terpencil yang masih sulit diakses.

"Anggaran BGN itu Rp71 triliun. Ketika program ini dilaksanakan, kemudian banyak anak-anak yang ingin segera mendapatkan manfaat, kemudian Pak Presiden menginginkan ada percepatan," ungkap Dadan ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta, 25 Januari 2025.

BACA JUGA:TNI Masuk Kelas Awasi Makan Bergizi Gratis, Kepala BGN Angkat Bicara

Disebutkannya bahwa upaya percepatan ini berkonsekuensi pada anggaran yang dibutuhkan.

"Jadi Pak Presiden bertanya kepada Badan Gizi Nasional, 'Kalau dilakukan percepatan, berapa dana yang dibutuhkan? Kami jawab Rp100 triliun,'" lanjutnya.

Ia pun menegaskan bahwa pihaknya tidak mengajukan agar anggaran program Makan Bergizi Gratis ditambah secara inisiatif.

BACA JUGA:BPOM Beberkan Risiko Keracunan pada Program Makan Bergizi Gratis Sebesar 76 Persen

"Tapi karena Pak Presiden ingin melakukan percepatan, kemudian kalau mulai September berapa dana yang dibutuhkan? Kami jawab tambahan 100 triliun."

Dadan lantas mengingatkan kembali bagi pihaknya telah mengantongi Rp71 triliun untuk pelaksanaan program.

"Tapi karena Pak Presiden ingin melakukan percepatan-percepatan, maka dibutuhkan tambahan biaya," cetusnya.

BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis pada Bulan Ramadan Tetap Berjalan, Kepala BGN Jelaskan Mekanismenya

Sementara berdasarkan perhitungannya, program ini akan membutuhkan sekitar Rp100 triliun demi 82,9 juta target penerima manfaat pada September mendatang.

 "Jadi bukan badan gizi yang minta tambahan. Tapi karena konsekuensi dari keinginan Presiden yang ingin melakukan percepatan," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads