Malaysia Masih Tutup Akses ke WNI Korban Penembakan, Menteri P2MI: KBRI Akan Mengirimkan Nota Diplomatik
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengungkap akses untuk menjenguk lima warga negara Indonesia (WNI) korban penembakan otoritas Malaysia belum diberikan. -dok disway-
JAKARTA, DISWAY.ID - Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengungkap akses untuk menjenguk lima warga negara Indonesia (WNI) korban penembakan otoritas Malaysia belum diberikan.
Sebagai informasi, kelima WNI diduga akan keluar dari Malaysia melalui jalur ilegal di sekitar perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia.
Mereka disebut melakukan perlawanan hingga akhirnya terjadi penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia hingga menyebabkan seorang WNI meninggal dan beberapa luka-luka.
BACA JUGA:Pengakuan Mantan Mandor Pagar Laut Tangerang: Dapat Tugas Pasang 20 Hektare dari Oknum Aparat Desa
"Sekarang memang oleh pemerintah Malaysia atau pihak kepolisian dan imigrasi Malaysia belum membolehkan untuk dibuka akses pada jenazah dan para korban-korban lainnya yang dirawat di beberapa rumah sakit," kata Karding kepada wartawan pada Senin, 27 Januari.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian P2MI dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) akan menyiapkan pendampingan bagi para korban.
"Kedutaan Besar (KBRI Kuala Lumpur), sekaligus kami di Kementerian P2MI akan memastikan ada pendampingan," tegasnya.
BACA JUGA:Kades Kohod Asrin Mulai Panik, Netizen: Bagi-bagi Rp15 Juta ke Warga
Diberitakan sebelumnya, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur mendesak Malaysia menyelidiki kematian warga negara Indonesia (WNI) yang dugaannya ditembak aparat maritim Malaysia.
Nota diplomatik akan dikirimkan karena diduga terjadi penggunaan kekuatan secara berlebihan.
"KBRI akan mengirimkan nota diplomatik untuk mendorong dilakukannya penyelidikan atas insiden tersebut, termasuk kemungkinan penggunaan excessive use of force," kata Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha yang dikutip pada Senin, 27 Januari.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: