Prasetyo Hadi Balas Kritik Demo Indonesia Gelap: Program MBG Justru Sudah Dilakukan di Negara Maju!

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menanggapi aksi demonstrasi Indonesia Gelap yang menentang program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.--Anisha Aprilia
JAKARTA, DISWAY.ID - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menanggapi aksi demonstrasi Indonesia Gelap yang menentang program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.
Prasetyo meminta para demonstran untuk lebih memahami sejarah, terutama mengenai program gizi di negara maju.
Menurutnya, program MBG telah diterapkan di negara-negara seperti Jerman sejak abad ke-19.
"Saya mohon maaf, saya baca itu 13 tuntutan termasuk masalah makan bergizi. Makan bergizi itu saudara pelajari. Di negara-negara maju, hampir semua sudah menerapkannya sejak sekian ratus tahun lalu. Jerman itu sudah dari sekitar tahun 1800-an," ujar Prasetyo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 18 Februari 2025.
BACA JUGA:Ribuan Siswa di Sumenep Sempat Tak Dapat Jatah MBG, BGN Bantah Setop
Prasetyo menekankan bahwa kunci untuk negara maju adalah pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), yang dimulai dari pemenuhan gizi yang baik sejak usia dini.
"Kuncinya memang SDM. Tidak bisa suatu bangsa maju tanpa SDM yang kuat. SDM membutuhkan kemampuan, dan kemampuan itu berasal dari pemenuhan gizi yang baik," jelasnya.
Program MBG, lanjutnya, tidak hanya diperuntukkan bagi anak usia sekolah, tetapi juga untuk ibu hamil dan balita.
BACA JUGA:Heboh! Siswa di Papua Demo Tolak MBG: Kami Bisa Cari Makan Sendiri!
"Makanya, kalau saudara perhatikan, program Makan Bergizi Gratis ini juga menyasar ibu hamil dan balita. Gizi yang baik harus diberikan sejak dalam kandungan dan berlanjut hingga usia dini," tambahnya.
Selain pemenuhan gizi, Prasetyo juga menyatakan pentingnya pendidikan sebagai bagian dari pembangunan SDM. Ia mengajak masyarakat untuk menyadari bahwa Indonesia tengah berusaha mengejar ketertinggalan dalam hal pendidikan dan gizi.
"Kita harus mengejar ketertinggalan dalam pemenuhan gizi dan pendidikan. Berapa persen penduduk Indonesia yang lulus SMA, berapa persen yang lulus sarjana, itu yang harus kita kejar," jelasnya.
BACA JUGA:Diberi Tugas Ganda, Beban BPOM Makin Berat Ikut Awasi MBG: Duit dari Mana?
Presiden Prabowo Subianto, menurut Prasetyo, telah melakukan re-alokasi anggaran untuk program MBG.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: