Danantara Resmi Diluncurkan, Pakar UGM Sebut Momentum Kurang Pas

Ekonom serta Pengamat Ekonomi masih terus menyoroti pasal di UU BUMN, yang membuat Danantara menjadi lembaga yang tidak bisa disentuh ataupun dimintai pertanggunjawaban apabila investasi yang dilakukan mengalami kegagalan.-Istimewa-
Sedangkan menurutnya, Danantara sebenarnya didirikan dengan tujuan positif untuk mengonsolidasi pengelolaan aset negara dari perusahaan BUMN agar lebih transparan dan terkoordinasi dengan baiik.
Di mana, masing-masing perusahaan akan lebih terbuka dengan adanya holding company yang menunjuk dan mengawasi dewan komisaris dan dewan direksi secara langsung.
Adapun penunjukkan dewan komisariss dan dewan direksi selama ini dilakukakn oleh kementerian yang seringkali tidak disertai alasan dan evaluasi yang memadai sebagai dasar penunjukkan atau bersifat binding.
BACA JUGA:Kapan Mudik Gratis Dishub DKI Jakarta 2025 Dibuka? Perantau Simak Informasi dan Syarat Daftarnya
BACA JUGA:Jangan Khawatir Kehabisan, KAI Sediakan 4,5 Juta Tiket KA untuk Masa Angkutan Lebaran 2025
"Dengan adanya Danantara, monitoring dari parent company akan lebih transparan dan efektif."
Sehingga hal yang paling diharapkan dari dibentuknya Danantara ini bisa mengantisipasi terjadinya moral hazard.
Di sisi lain, Eddy juga menyoroti langkah lanjutan sehingga realisasi Danantara ini tidak hanya terhenti pada pembentukan holding company.
Menurutnya, Danantara perlu merancang merjer dan akuisis berbagai perusahaan pemerintah agar semakin efektif dan efisien, manajemen tidak berlapis-lapis, serta lincah dalam berinovasi.
"Dari sisi kontrol dan transparansi itu membaik, tapi potensi negatifnya adalah dari sisi inefisiensi birokrasi," tuturnya.
BACA JUGA:1,2 Juta Tiket KA Lebaran Habis Terjual, KAI Prediksi Puncak Arus Mudik pada Tanggal Ini
BACA JUGA:Konsisten Lakukan Inovasi Sosial, Kilang Pertamina Internasional Boyong 6 Proper Emas
Begitu pula dengan perannya terhadap kestabilan keuangan jangka panjang.
"Mungkin dampaknya di jangka pendek hanya berjalan seperti biasa, tapi jangka panjang kita tidak tahu keefektifannya, karena persamaan ekonomi itu saling berkaitan dan cukup komplek," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: