'Slip of Tongue' SBY Salah Sebut Presiden Prabowo Jadi Jokowi, Ini Kata Ahli Bahasa

'Slip of Tongue' SBY Salah Sebut Presiden Prabowo Jadi Jokowi, Ini Kata Ahli Bahasa

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menarik perhatian kala slip of tongue atau selip lidah menyebutkan Presiden Prabowo Subianto menjadi Joko Widodo-disway.id/Fajar Ilman-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menarik perhatian, kala slip of tongue atau selip lidah menyebutkan Presiden Prabowo Subianto menjadi Joko Widodo.

"Kesediaan koalisi untuk terus menjaring harapan dan aspirasi rakyat. Jadikan satu napas. Sukseskan pemerintahan Presiden Jokowi. Dengar..., ulangi. Saya ngomong apa tadi?" kata SBY pada Kongres ke-6 Partai Demokrat di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Senin, 24 Februari 2025.

SBY terlihat sedikit bingung setelah salah ucap dan segera mengoreksi perkataannya.

BACA JUGA:PDIP Bantah Megawati Larang Kepala Daerah untuk Mengikuti Retreat di Magelang

BACA JUGA:Surat Penangguhan Penahanan Hasto Belum Diterima KPK: Kami Fokus ke Berkas Perkara

"Ini namanya slip of tongue. Saya ralat. Ini ada pers di sini, saya ralat. Presiden Subianto," sambungnya.

Ia lantas menekankan bahwa Jokowi yang memerintah pada periode sebelumnya kini telah pensiun dan digantikan oleh Prabowo.

"Pak Jokowi sudah pensiun, seperti saya. Sudah ada presiden baru, namanya Prabowo Subianto," tandasnya.

Kepala Pusat Riset Preservasi Bahasa dan Sastra-BRIN Obing Katubi menjelaskan, slip og tongue atau dalam bahasa Indonesianya selip lidah, keseleo lidah, atau kilir lidah merupakan bentuk salah mengucapkan atau salah mengatakan.

Ada yang menyebut bahwa selip lidah ini merupakan bentuk penyimpangan berbahasa.

BACA JUGA:TNI Pastikan Anggotanya yang Terlibat Penyerangan Polres Tarakan Ditindak Tegas

BACA JUGA:Prabowo: Kalau Tahun ke-4 Saya Kecewakan Rakyat, Saya Tidak akan Maju Pilpres 2029

Bisa jadi, orang mengalami selip lidah karena kurang fokus, kurang konsentrasi, daya ingat rendah, atau berbagai faktor penyebab lain, misalnya kelelahan, keletihan, kurang perhatian, atau situasi yang sangat emosional, bahkan karena adanya rasa gugup.

Adapun hal ini juga bisa terjadi ketika ada perbedaan antara tuturan yang diungkapkan dengan apa yang ingin dikemukakan dalam pikirannya atau apa yang ada dalam pikirannya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads