Arsenal Harus Hati-hati Rekrut Nunez 2.0, Rekrut Bintang Seharga Rp 1,1 Triliun Bisa Bermasalah
Fabrizio Romano mengklaim pembahasan mengenai Benjamin Sesko tengah dilakukan Manchester United secara internal.-Tangkapan Layar/Instagram/@benjaminsesko-
Musim ini, Benjamin Sesko hanya mencetak 1 gol dalam 8 putaran pertama Bundesliga, dan juga hanya menyumbang 2 gol dalam 12 pertandingan pertama.
Kurangnya konsistensi inilah yang menyebabkan Benjamin Sesko, meski memiliki potensi, tidak benar-benar dipercaya untuk memegang peran kunci.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah perbedaan dalam lingkungan taktis.
BACA JUGA:Virgil van Dijk Tegaskan Masa Depannya, Ucapkan Selamat Tinggal Liverpool untuk Gabung PSG
Di Bundesliga yang biasanya bertempo cepat, tim-tim sering bermain sepak bola terbuka, meninggalkan ruang di belakang pertahanan sangat cocok dengan kecepatan dan pergerakan Sesko di luar bola.
Namun, Liga Premier terutama dalam pertandingan di mana Arsenal harus mengendalikan permainan sering kali mengharuskan para penyerang untuk bekerja sebagai tim, menjaga penguasaan bola, dan memanfaatkan ruang sempit dengan baik, dan ini bukan kelebihan Benjamin Sesko.
Dari segi statistik, meski Sesko telah melampaui ekspektasi golnya selama dua musim berturut-turut, per tembakannya hanya 0,13 – lebih rendah dari Kai Havertz (0,18), yang dipercaya pelatih Mikel Arteta di posisi No. 9 sebelum cedera.
Bahkan Bukayo Saka dan Gabriel Martinelli memiliki statistik lebih tinggi dari Benjamin Sesko, menunjukkan bahwa efisiensinya dalam menyelesaikan situasi tidak benar-benar luar biasa.
Kasus Darwin Nunez di Liverpool adalah contoh utama risiko kesepakatan semacam itu.
BACA JUGA:Chelsea Lolos dari Kesepakatan Jadon Sancho, Bayar Manchester United dengan Jumlah Uang Mengejutkan
BACA JUGA:Setelah 6 Tahun, Manchester United Harus Lupakan Gelandang Idaman Ole Solskjaer
Nunez pernah menjadi "fenomena" dengan torehan 26 gol dalam 24 penampilan sebagai starter di Portugal, tetapi setelah pindah ke Liga Premier dengan banderol 85 juta poundsterling, bintang Uruguay tersebut tidak pernah benar-benar menunjukkan peran utamanya.
Meski masih menciptakan beberapa momen eksplosif, Nunez kurang konsisten dan sering kali kehilangan peluang bersih.
Hasilnya, ia secara bertahap menjadi "sub super" di bawah Jurgen Klopp dan sekarang menjadi opsi rotasi di bawah Arne Slot.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
