Jakarta Dibanjiri Gelandangan dan Pengemis Selama Ramadan, 491 Orang Terjaring

Jakarta Dibanjiri Gelandangan dan Pengemis Selama Ramadan, 491 Orang Terjaring

Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, menyebut bahwa pihaknya terus melakukan penertiban guna menjaga ketertiban umum--Cahyono

JAKARTA, DISWAY.ID – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta menjaring 491 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) sepanjang Ramadan 2025.

Jumlah ini tercatat sejak 1 hingga 24 Maret 2025.

Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, menyebut bahwa pihaknya terus melakukan penertiban guna menjaga ketertiban umum.

BACA JUGA:Siang Jadi Turis Malam Jadi Hostess, Myra P. Gunawan: yang Masuk di Bali Wisatawan Gelandangan

"Rekap hasil penjangkauan PPKS (Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial/PMKS) periode antara 1 sampai 24 Maret 2025 total 491 orang," ujar Satriadi dalam keterangannya, Rabu, 26 Maret 2025.

Menurutnya, setiap bulan Ramadan, Jakarta kerap dibanjiri PMKS, termasuk gelandangan dan pengemis, yang memanfaatkan momentum meningkatnya kepedulian masyarakat.

BACA JUGA:Intip Fasilitas Rusun Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi untuk Eks Gelandangan dan Pengemis, Biaya Sewa Rp 10 Ribu per Bulan

Untuk itu, Satpol PP DKI telah menginstruksikan seluruh personelnya agar mengantisipasi gangguan ketertiban umum di seluruh wilayah Jakarta.

Dari total 491 PMKS yang terjaring, kelompok terbesar adalah gelandangan dan pengemis (gepeng) dengan jumlah 133 orang.

BACA JUGA:Kisah Lucu Perjuangan Kangen Band, Andika Mahesa Sampai Bingung: Ini Mah Gelandangan!

Disusul pemulung sebanyak 112 orang, pengamen 72 orang, dan pak ogah 60 orang.

Selain itu, Satpol PP juga menjaring 35 manusia gerobak, 18 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), 18 pekerja seks komersial (PSK), 17 anak jalanan, 16 pedagang asongan, 5 badut jalanan, dan 2 manusia silver.

BACA JUGA:Sesuai Target, Progres Pembangunan LRT Velodrome-Manggarai Capai 50 Persen

Satriadi mengimbau masyarakat untuk tidak memberikan uang atau barang secara langsung kepada PMKS di jalanan, karena hal ini dapat menumbuhkan ketergantungan dan mendorong mereka untuk tetap berada di jalan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads