Jakarta International Marathon Bakal Kembali Digelar, Beri Dampak Positif bagi Ekonomi
DKI Jakarta berkolaborasi dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) bakal kembali menggelar BTN Jakarta International Marathon (Jakim).-Disway.id/Cahyono-
JAKARTA, DISWAY.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkolaborasi dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) bakal kembali menggelar BTN Jakarta International Marathon (Jakim).
Tahun ini, BTN Jakim akan berlangsung pada 29 Juni 2025 dengan tiga kategori lomba, yakni 10K, half marathon, dan marathon.
BACA JUGA:LPS Monas Half Marathon Kembali Digelar dengan Konsep Single Category
BACA JUGA:14 Rekomendasi Marathon di Jakarta November 2024, Yuk Ikutan!
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan BTN Jakim mampu memberikan dampak positif baik dari sisi sosial maupun ekonomi.
"Kehadiran ribuan pelari dan wisatawan turut mendorong pertumbuhan di berbagai sektor, mulai dari perhotelan, kuliner, transportasi, hingga usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal," kata Pramono saat konferensi pers BTN Jakim di Balaikota DKI Jakarta pada Senin, 14 April 2025.
Pada gelaran BTN Jakim 2024, total dampak ekonomi yang dihasilkan mencapai Rp41,52 miliar, dengan jumlah peserta sebanyak 15.000 orang, termasuk 236 pelari internasional dari 32 negara.
“Saya optimistis BTN Jakim tahun ini akan memberikan dampak yang lebih besar dan semakin memperkuat citra Jakarta sebagai destinasi sport tourism yang ikonik, mendunia, sekaligus menjadi kebanggaan warganya,” tutur Gubernur Pramono.
Penyelenggara BTN Jakim akan menerapkan sistem live tracking agar peserta dan penonton dapat memantau progres lomba secara real time, sekaligus menjaga akurasi pencatatan waktu.
BACA JUGA:Pelari Apresiasi Sterilisasi dan Kebersihan BTN Jakim 2024, ‘Tahun Depan Lagi Yuk!’
Sepanjang rute, cheering zone bernuansa Betawi dan budaya khas Jakarta juga akan dihadirkan untuk memompa semangat para pelari.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BTN Nixon, LP Napitupulu mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk menjamin keamanan, kenyamanan, dan kelancaran selama berlomba.
Ajang maraton ini diharapkan akan menjadi daya tarik bagi masyarakat internasional terhadap kota Jakarta sebagai kota destinasi olahraga dunia.
“Selain itu, ada dampak ekonomi, biasanya hotel di sepanjang Sudirman dan Thamrin penuh seperti BTN Jakim tahun lalu. Kemudian, transportasi umum seperti MRT dan Transjakarta subuh-subuh sudah beroperasi untuk mengangkut para pelari, jadi semua terkoneksi untuk membantu proses sejak dari Monas (start lomba),” tutur Nixon.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
