Kemendiktisaintek Khawatir Magang Berdampak Eksploitasi Mahasiswa

Kemendiktisaintek Khawatir Magang Berdampak Eksploitasi Mahasiswa

Sekretaris Jenderal Kemendiktisaintek Togar M simatupang khawatir program Magang Berdampak menimbulkan eksploitasi mahasiswa di dunia kerja-Disway.id/Annisa Zahro-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Transformasi program Magang Merdeka menjadi Magang Berdampak memunculkan kekhawatiran baru, yakni eksploitasi mahasiswa

Di mana, program ini akan memberikan industri porsi besar dalam pelaksanaannya, mulai dari penyusunan kurikulum hingga gaji yang diberikan.

BACA JUGA:Wah Magang Kampus Merdeka Ganti Nama Jadi Magang Berdampak, Apa Bedanya?

BACA JUGA:Ini Sanksi Untuk Lucky Hakim, Wajib Magang 3 Bulan Buntut Liburan ke Jepang Tanpa Izin

"Kita, kan, nanti mau menarik swasta juga untuk ikutan sehingga kalau mereka, katakanlah 'chip-in', mau untuk berpartisipasi, mereka akan ikut merancang kurikulumnya. Karena kan mereka ingin juga lihat dampaknya," ungkap Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) Togar M Simatupang ketika ditemui usai peluncuran Diktisaintek Berdampak di Jakarta, 2 Mei 2025.

"Tapi dia kasih outputnya apa, outcome-nya apa.

Outcome-output-nya ini nanti diselaraskan dengan prodinya sendiri masing-masing," tambahnya.

BACA JUGA:Hardiknas 2025, Mendiktisaintek Pioritaskan Tunjangan Profesi dan Tunjangan Kinerja Dosen

Kurikulum magang ini nantinya akan disusun bersama antara kampus dengan perusahaan dengan tetap memberikan ketentuan khusus dari pihak kementerian.

Sehingga dalam pelaksanaannya, harus ada definisi konkret terkait manfaat bagi perusahaan, bagi mahasiswa, dan relevansi dengan prodi yang dia ambil.

"Di industri harus pakai target, dong, karena itu yang menunjukkan stake, ya, tingkat kepentingannya apa. Nah, kalau dia nggak punya motivasi, nggak punya sasaran. Nah ini yang mau kita cegah. Jangan hanya asal untuk terima magang, tapi kompetensi yang dibangun," tuturnya.

Selain itu, besaran gaji yang diberikan kepada para peserta magang, akan berbeda-beda, tidak seperti pada Magang Merdeka yang besarannya sama.

BACA JUGA:Mendiktisaintek Ungkap Transformasi Pendidikan Tidak Bisa Ditunda, Harus Berdampak!

"Itu, kan, variabilitas. Maksudnya berarti akan berbeda-beda. Ada at cost, itu uang makan sama uang transport, ada juga dia ngasih penginapan, ada juga uang saku, macam-macam," kata Togar.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads