Lamine Yamal Nangis Usai Barcelona Kalah Dramatis dari Inter Milan, Marcus Thuram Peluk 'Little Messi'
Marcus Thuram terlihat memeluk dan menghibur Lamine Yamal usai laga semifinal Liga Champions berakhir telah menimbulkan kehebohan di media sosial-Tangkapan Layar X-
Ini adalah gol kedua Acerbi di babak sistem gugur, dalam situasi di mana Inter terpojok dan tak punya apa-apa untuk dipertaruhkan.
Sommer mengunci gawang Inter Milan,
jika Acerbi adalah orang yang berpegang teguh pada harapan, Yann Sommer adalah orang yang melindunginya hingga menit terakhir.
Sejak menit ke-77, kiper Swiss melakukan serangkaian penyelamatan berkelas, dari tembakan Lamine Yamal, tendangan voli Garcia, hingga tembakan jarak dekat Raphinha.
Sommer melakukan total sembilan penyelamatan, termasuk sedikitnya tiga yang dapat menghasilkan gol bersih. Keteguhan dan pengalamannya menjadi fondasi yang membantu Inter berdiri kokoh dalam serangan balik defensif di akhir perpanjangan waktu.
Pada menit ke-99, dalam kombinasi yang koheren di sayap kanan, Taremi mengoper bola tepat pada waktunya bagi Frattesi untuk menembak rendah ke sudut jauh, mengalahkan Szczesny dan membawa Inter Milan unggul 4-3 .
Itulah gol penentu yang mengantarkan tim bergaris biru hitam menang dengan skor keseluruhan 7-6 dan memboyong tiket ke final.
Penyelesaian Frattesi yang tenang, tepat waktu dan heroik mengakhiri harapan yang tersisa untuk bangkitnya Barcelona.
Pada hari ketika Lamine Yamal bermain sangat baik dengan 9 tembakan, terus-menerus menciptakan terobosan di sayap kanan, ia masih belum bisa mencetak gol.
Tembakan yang mengenai tiang gawang pada menit ke-90+2 dan dua tembakan yang diblok Sommer pada perpanjangan waktu merupakan usaha terakhir namun tidak berhasil dari pemain ajaib Spanyol tersebut.
Meski tidak mampu membantu timnya maju, Yamal tetap meninggalkan kesan mendalam dengan penampilannya yang kaya akan kecepatan, teknik, dan semangat pantang menyerah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: