Negosiasi dengan AS Temui Titik Terang, Kadin Ungkap Alasannya

JAKARTA, DISWAY.ID-- Setelah menjalani proses negosiasi yang panjang, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia akhirnya mengungkapkan bahwa negosiasi tarif resiprokal kini telah menemui titik terang.

Menurut Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, negosiasi tarif resiprokal antara Indonesia dengan AS sendiri diprediksi akan segera menemui kesepakatan lewat dua tawaran dari pihak Delegasi Indonesia, 

BACA JUGA:Pasang Jurus Soft Diplomacy, Kadin dan Danantara Siap Tarik Investor Global

BACA JUGA:Dari Alas Kaki hingga Mineral, Kadin Ungkap Strategi Dagang Indonesia di AS

Yaitu tawaran investasi dari Indonesia di AS dan tawaran mineral kritis seperti nikel, coooper, dan tembaga.

“Tentu Kadin ada hal-halnya sendiri, Pemerintah ada hal-halnya sendiri dalam bernegosiasi dengan Pemerintah AS,” ujar Anindya dalam agenda Kadin Monthly Economic Diplomatic Breakfast, yang digelar di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, pada Jumat 9 Mei 2025.

Melanjutkan, Anindya juga turut memberikan apresiasinya terhadap kinerja Chief Investment Officer Danantara Indonesia Pandu Patria Sjahrir dalam proses negosiasi Kadin Indonesia dengan Delegasi AS.

BACA JUGA:Kadin RFBH Dorong Multiusaha Kehutanan untuk Masa Depan Regeneratif

BACA JUGA:Duduk Bareng Chief Negotiator USTR, Kadin Indonesia: Yang Penting Win-Win!

Menurutnya, pembahasan yang dibawakan oleh Danantara tersebut akan berdampak baik kepada keberlangsungan BUMN kedepannya.

“Pembahasan mereka ini merupakan sesuatu yang luar biasa. Karena pembahasan mereka ini merupakan suatu breakthrough atau terobosan untuk membuat BUMN menjadi jauh lebih efisien,” tutur Anindya.

BACA JUGA:RKUHAP Rawan Kriminalisasi, IKADIN Ingatkan Pentingnya Perlindungan HAM

BACA JUGA:Kadin Indonesia: Indonesia Harus Jadi Bagian Rantai Pasok Global

Ditemui dalam kesempatan yang sama, Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria juga turut menyatakan pentingnya kerjasama antara Kadin dengan Danantara untuk dapat saling memajukan perekonomian Indonesia.

Sumber: