Insentif Mobil Listrik Akan Dievaluasi, Skema Baru Semua Jenis Mobil?

Insentif Mobil Listrik Akan Dievaluasi, Skema Baru Semua Jenis Mobil?

Pemerintah akan mengevaluasi insentif mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) pada akhir 2025, seiring masih rendahnya penjualan mobil jenis ini.-reza-

Mobil ICE tidak bisa dikesampingkan, lantaran masih menjadi pilar industri Mobil. Pun dengan LCGC yang mengeluarkan emisi rendah dengan harga terjangkau. 

“Intinya, otomotif membutuhkan kebijakan long term,” ungkap dia.  

Dia menilai, Indonesia jangan hanya fokus ke satu teknologi. Artinya, pemerintah jangan menutup mata ke mobil hybrid, yang kini juga dilirik di China.

Sebab, pada prinsipnya, teknologi otomotif berkembang cepat, sehingga kebijakan harus fleksibel dan bermanfaat. 

Sejauh ini, dia menilai, mobil elektrifikasi baru memakan pasar ICE dan LCGC, belum menciptakan pasar baru. Pada titik ini, insentif ke ICE dan LCGC bisa menambah volume pasar hingga 3 juta unit. 

BACA JUGA:Polemik Keaslian Ijazah Jokowi, Menko PMK Pratikno: Percayakan Insitusi yang Menerbitkan

BACA JUGA:Pramono Bakal Revitalisasi RPTRA di Jakarta Pakai Dana CSR

Kalau ini tercapai, demikian Kukuh, para pemain akan menambah kapasitas pabrik, baik melalui perluasan atau pembangunan fasilitas baru.

Ini akan menyerap tenaga kerja, sehingga positif bagi ekonomi. 

“Kalau otomotif menambah satu tenaga kerja, efeknya itu untuk dua orang. Jadi, efek pengungkitnya luar biasa. Otomotif adalah jembatan untuk memperkuat manfuaktur.  Jangan sampai manufaktur layu sebelum berkembang, karena kita punya potensi pasar 3 juta unit. Jadi, perluasan insentif otomotif diperlukan,” papar dia.  

Selama ini, Kukuh menyatakan, penjualan mobil terkendala di pajak, lantaran berkontribusi 50%.

Padahal, di Malaysia yang PDB per kapita lebih tinggi dari Indonesia hanya 30%. Pajak tahunan di Indonesia juga lebih mahal dari Malaysia. 

Pemerintah, demikian Kukuh, perlu mempertimbangkan fakta bahwa mobil di harga tertentu bukan lagi barang mewah, melainkan dipakai untuk mencari nafkah. Dengan begini, pengenaan PPnBM ke mobil-mobil tertentu bisa dikaji ulang. 

BACA JUGA:Penjualan Mobil Hybrid Suzuki Tembus 51 Persen, Pertahankan Momentum Positif April 2025

BACA JUGA:Bawa Sajam, 10 Pemuda Diciduk Polisi Diduga Hendak Tawuran

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads