Nyentrik, Ojol Asal Cirebon Demo di Monas Pakai Seragam SD, Ngeluh Penghasilannya Kian Menipis
Nyentrik, Ojol Asal Cirebon Demo di Monas Pakai Seragam SD, Ngeluh Penghasilannya Kian Menipis-Disway/Cahyono-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Nyentrik, itu kesan pertama saat melihat Opah Adeng (56). Pasalnya Adeng ikut berunjuk rasa bersama ribuan pengemudi Ojol lainnya di kawasan Monas, Jakarta Pusat dengan mengenakan seragam Sekolah Dasar (SD) pada Selasa, 20 Mei 2025.
Selain memakai seragam SD, Adeng juga mengenakan ikat kepala berwarna hijau nertuliskan 10% Harga Mati.
BACA JUGA:Ojol Tetapkan 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Ojol Indonesia: MayJol!
Ternyata tujuan Adeng mengenakan seragam SD saat berunjuk rasa, sebagai simbol makin menipis penghasilannya dari narik ojol akibat besarnya potongan aplikasi.
"Saya pakai baju SD gini karena pendapatan kita sendiri semakin hari semakin berkurang. Karena salah satunya adalah aplikasi yang berbayar," kata Adeng saat ditemui di lokasi.
Adeng mengaku dirinya rela datang jauh-jauh dari Cirebon, Jawa Barat bersama 8 teman seprofesinya untuk ikut memperjuangkan nasib Ojol.
BACA JUGA:2554 Personel Gabungan Disiagakan Amankan Demo Ojol di 3 Titik
BACA JUGA:Ada Demo Ojol, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Titik Aksi Hari ini
Dia ingin potongan aplikasi yang selama ini lebih dari 20 persen bisa diturunkan menjadi maksimal 10 persen.
"Yang pasti tuntutan kita itu yang lebih dari 20 persen kita turunkan jadi 10 persen," terang Adeng yang sudah narik Ojol sejak tahun 2017.
Selain potongan 20 persen, Adeng masih harus membayar Rp13 ribu setiap dapat 7 orderan. Uang itu kata Adeng wajib dibayar sebagai tabungan Bonus Hari Raya (BHR).
Karena banyaknya potongan, Adeng mengeluh beberapa tahun ini penghasilannya menurun drastis. Ditambah sekarang ini sudah banyak saingan dari perusahaan Ojol lainnya.
BACA JUGA:Polisi Kerahkan 2.554 Personel Gabungan Amankan Demo Ojol di Patung Kuda dan DPR
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: