Pemerintah Dorong Daya Saing Global Industri Kelapa Sawit Nasional Lewat Sistem Tracing Terpadu
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong daya saing global kelapa sawit melalui sistem informasi tracing terpadu-Dok. Kemenko Perekonomian-
JAKARTA, DISWAY.ID - Pemerintah terus berkomitmen mengoptimalkan potensi komoditas yang dimiliki Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Salah satunya yakni kelapa sawit, yang merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia serta berkontribusi besar terhadap ekspor dan penyerapan tenaga kerja.
BACA JUGA:Pacu Hilirisasi Kelapa Sawit, Kemenperin Dukung Riset MAKSI dan Kimia Farma
BACA JUGA:Palmex Indonesia 2025 Resmi Dibuka, Dorong Kemitraan Kelapa Sawit Tanah Air
Terkait pengembangan sistem informasi dan tracing Kelapa Sawit nasional, Tim Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) menyampaikan laporan perkembangannya kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Kamis 22 Mei 2025. Pertemuan tersebut menjadi bagian dari komitmen Pemerintah dalam memperkuat tata kelola industri kelapa sawit nasional yang berkelanjutan, transparan, dan berdaya saing global.
"Pemerintah terus mendorong penguatan sistem informasi berbasis teknologi untuk menjawab tantangan transparansi dan keberlanjutan. Sistem informasi dan tracing ini akan menjadi nilai tambah bagi komoditas kelapa sawit Indonesia di pasar global," ujar Menko Airlangga.
Kemudian dalam kesempatan tersebut Menko Airlangga mengapresiasi langkah progresif yang dilakukan oleh Tim ISPO dalam mendorong reformasi tata kelola sawit nasional. Menko Airlangga juga memberikan sejumlah masukan strategis, khususnya mengenai pentingnya desain sistem yang sederhana dan mudah dioperasikan oleh seluruh pemangku kepentingan.
BACA JUGA:Gara-Gara Tabungan, Suami di Duren Sawit Diduga Pukul Istri Sampai Lebam
"Sistem tracing harus dirancang simple dan user-friendly agar bisa diakses oleh semua pihak yang berkepentingan. Jadi, sistemnya sederhana tapi juga tetap bisa memfasilitasi pasar global," tegas Menko Airlangga.
Integrasi sistem informasi dan tracing kelapa sawit tersebut mencakup data sertifikasi, lokasi perkebunan, hingga aspek keberlanjutan lingkungan. Sistem tersebut juga mengadopsi teknologi tracing (pelacakan) untuk menjamin transparansi rantai pasok, mulai dari hulu hingga hilir, serta mendukung kepatuhan terhadap standar keberlanjutan domestik dan internasional.
Lebih lanjut, Menko Airlangga juga menegaskan bahwa dalam pengembangan sistem informasi tersebut sinergi antara Kementerian/Lembaga, asosiasi pelaku usaha, akademisi, dan pemantau independen berperan penting.
BACA JUGA:Lindungi Pekerja Bangunan di Rumahnya, Warga Duren Sawit Dianiaya Sekelompok Orang
BACA JUGA:IMF Sebut Ekonomi Indonesia Akan Melambat, Menko Airlangga Ungkap Strategi Pemerintah
Sistem informasi dan tracing tersebut juga harus terhubung dengan kebijakan strategis nasional, termasuk peta jalan industri sawit berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
