bannerdiswayaward

Pakuwon Group Gaungkan Kampanye #MulaiDariSini Demi Atur Pengolahan Sampah di Mal-Mal Pakuwon Jakarta

Pakuwon Group Gaungkan Kampanye #MulaiDariSini Demi Atur Pengolahan Sampah di Mal-Mal Pakuwon Jakarta

Pakuwon Group Gaungkan Kampanye #MulaiDariSini Demi Atur Pengolahan Sampah di Mal-Mal Pakuwon Jakarta---Dok. Istimewa

JAKARTA, DISWAY.ID - Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pakuwon Group Jakarta meluncurkan kampanye #MulaiDariSini, sebuah inisiatif kolaboratif lintas negara yang bertujuan meningkatkan pengelolaan sampah dari sumber di kawasan pusat perbelanjaan.

Kampanye ini merupakan kerja sama antara Pakuwon Group, Upbox Environmental Solutions, Jangjo Indonesia, dan KEITI (Korean Environment Institute Indonesia), serta didukung oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta.

Kampanye ini diluncurkan serentak di tiga superblok besar milik Pakuwon di Jakarta: Kota Kasablanka, Gandaria City, dan Plaza Blok M, sebagai langkah konkret dalam implementasi Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 102 Tahun 2021 tentang kewajiban pengelolaan sampah secara mandiri di kawasan komersial dan fasilitas umum.

Kampanye #MulaiDariSini menyuarakan pesan kuat bahwa pengelolaan sampah tidak bisa ditunda: “Mulai dari sini, sampah tidak lagi dibuang sembarangan atau berakhir di TPA, tapi diolah dengan benar.”

BACA JUGA:Ciri-Ciri dan Keistimewaan dari Weton Tulang Wangi, Lengkap dengan Daftarnya!

“Kami percaya bahwa pengelolaan lingkungan adalah bagian dari tanggung jawab kami sebagai pengembang. Melalui kampanye #MulaiDariSini, kami ingin mengajak seluruh tenant dan pengunjung mal untuk bersama memulai perubahan dari langkah kecil yang berdampak besar,” ujar A. Stefanus Ridwan Suhendra, Presiden Direktur Pakuwon Group.

Reco Korea, sebagai perusahaan asal Korea Selatan yang paling terkenal tentang pengumpulan dan transportasi sampah dan telah berpengalaman dalam sistem pengangkutan sampah modern dengan platform digital untuk meningkatkan transparansi dan seluruh alur proses pengelolaan sampah dapat ditelusuri. Proyek ini menjadi kolaborasi internasional pertama mereka di Indonesia, dengan menggandeng Pakuwon Group sebagai mitra pengelola kawasan dan Jangjo sebagai mitra pengolahan sampah.

“Di Korea Selatan, budaya pemilahan sampah tidak terjadi dalam semalam. Edukasi dan sistem yang konsisten adalah kuncinya. Kami senang bisa menjadi bagian dari proses transisi ini di Indonesia. Kami bangga bisa memulai langkah ini bersama Pakuwon dan Jangjo,” ujar Kim Keunho, CEO Reco Korea, headquarter untuk PT Upbox Environmental Solution di Indonesia.

Sebagai pelaksana lapangan, Jangjo Indonesia menjalankan proses pemilahan, daur ulang, dan konversi sampah menjadi RDF secara terintegrasi melalui sistem teknologi mereka. Kampanye ini juga merupakan bagian dari gerakan lebih besar yang telah diinisiasi Jangjo, yaitu Junk Revolution — sebuah ajakan terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah untuk berhenti melihat sampah sebagai masalah, dan mulai melihatnya sebagai peluang transformasi.

BACA JUGA:Bersama Innovillage, Mahasiswa Hadirkan Inovasi Alternatif Pencegahan Stunting

“#MulaiDariSini bukan hanya slogan, tetapi bagian dari gerakan besar Junk Revolutions yang kami gaungkan. Kami percaya bahwa revolusi pengelolaan sampah hanya bisa terjadi jika semua pihak bergerak bersama dari titik terkecil: dari kawasan, dari mal, dari kita,” ujar Joe Hansen, Direktur Utama PT Jangjo Teknologi Indonesia.

KEITI (Korean Environment Institute Indonesia), sebagai lembaga di bawah Kementerian Lingkungan Korea, memainkan peran penting dalam penyediaan materi edukasi dan pertukaran kebijakan.

“Kami percaya bahwa kolaborasi internasional seperti ini akan membuka jalan bagi perubahan perilaku dan adopsi teknologi lingkungan. KEITI akan terus mendukung inisiatif yang mempromosikan keberlanjutan lintas batas negara,” ujar Kang Min Soo, Head of KEITI Indonesia.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memandang kolaborasi ini sebagai implementasi nyata dari regulasi yang telah dicanangkan. Berdasarkan data DLH, DKI Jakarta menghasilkan lebih dari 7.700 ton sampah per hari, dan kawasan komersial serta superblok menjadi penyumbang signifikan karena aktivitas ekonomi dan kunjungan yang tinggi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads