KKP Buktikan Konsep Kampung Nelayan Merah Putih Berkelanjutan
Pengiriman kontainer kesepuluh yang berisi ikan beku sebanyak 16 ton ke Semarang, Jawa Tengah menjadi saksi perjuangan para nelayan di Kampung Nelayan Modern (Kalamo) Samber-Binyeri, Biak Numfor, Papua.-KKP-
BIAK NUMFOR, DISWAY.ID - Pengiriman kontainer kesepuluh yang berisi ikan beku sebanyak 16 ton ke Semarang, Jawa Tengah menjadi saksi perjuangan para nelayan di Kampung nelayan Modern (Kalamo) Samber-Binyeri, Biak Numfor, Papua.
Pengiriman kembali ikan ke Pulau Jawa membuktikan bahwa program unggulan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang kini dikembangkan menjadi Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) itu, mampu meningkatkan produktivitas masyarakat nelayan secara berkelanjutan.
Pengiriman ikan periode ini tidak butuh waktu lama, hanya selang dua minggu dari pengiriman sebelumnya.
BACA JUGA:Lighting Experience Days 2025: IMS Techno Indonesia Dorong Pemahaman Tentang Tata Cahaya
Total nilai pengiriman ikan menyentuh Rp400 juta, yang didominasi oleh ikan tuna, marlin, cakalang, serta jenis ikan karang.
Ketua Koperasi Desa Samber Binyeri Maju (KSBM), Adam Mampioper, mengungkapkan bahwa pada periode ini ikan hasil tangkapan nelayan cukup banyak sehingga kapasitas gudang beku di Kalamo cepat terpenuhi.
“Adanya gudang beku ini memudahkan penyimpanan dan distribusi ikan tangkapan nelayan. Selain itu juga berkat upaya pendampingan pemerintah dan mitra PT Perikanan Nusantara Jaya yang tidak kenal lelah membantu kami para nelayan Kalamo Samber-Binyeri,” ujarnya dalam siaran resmi KKP di Jakarta, Jumat 13 Juni.
BACA JUGA:Cek Skema Pengajuan KUR BSI 2025 Pinjaman Rp30 Juta Lengkap Cicilan dan Pilihan Tenornya
BACA JUGA:Dishub DKI Jakarta Lakukan Rekayasa Lalu Lintas saat LPS Monas Half Marathon 15 Juni 2025
Pengiriman ikan dari Kalamo Biak ke Pulau Jawa berlangsung dua hari sebelumnya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Biak Numfor, Effendi Igirisa, menambahkan bahwa hingga saat ini Kalamo Biak telah mengirim total ikan sebanyak 153,82 ton dengan nilai Rp2,456 miliar.
Meski demikian, Effendi mengingatkan agar capaian ini tidak menjadi titik puas, melainkan pemacu untuk meningkatkan produktivitas.
Faktor Kunci
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
