bannerdiswayaward

Heboh Rumah Subsidi 14 Meter Persegi, Apakah Sudah Cukup Sehat Buat Keluarga?

Heboh Rumah Subsidi 14 Meter Persegi, Apakah Sudah Cukup Sehat Buat Keluarga?

Penyusutan ukuran rumah subsidi 14 meter persegi dinilai dapat menimbulkan dampak serius terhadap kesehatan dan kesejahteraan keluarga Indonesia.--Kementerian PKP

JAKARTA, DISWAY.ID - Penyusutan ukuran rumah subsidi 14 meter persegi dinilai dapat menimbulkan dampak serius terhadap kesehatan dan kesejahteraan keluarga Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Yulina Eva Riany, Kepala Pusat Kajian Gender dan Anak (PKGA) IPB University, dalam keterangan yang disampaikan di sela aktivitasnya sebagai dosen di Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Jumat 20 Juni 2025 di Bogor.

Menurut Yulina, rumah subsidi yang semakin kecil tidak hanya berdampak pada kenyamanan fisik, tetapi juga mengganggu kualitas hubungan antara anggota keluarga.

"Ketika setiap ruang menjadi ruang bersama, maka tidak ada lagi batas sehat antara fungsi, peran, dan kebutuhan pribadi," ujarnya. Kondisi ini, katanya, berpotensi memicu konflik, stres, dan kelelahan emosional.

BACA JUGA:Rutin Nabung Crypto Auto Cuan! Gak Perlu Modal Gede di 50 Aset Digital

Ia menambahkan, anak-anak membutuhkan ruang bermain dan belajar yang memadai. Sementara lansia, membutuhkan ruang yang aman dan tenang.

Rumah yang sempit, lanjutnya, dapat menyebabkan stres kronis dan berdampak pada kesehatan mental seluruh anggota keluarga.

Minimnya privasi juga menjadi isu utama. Konflik rumah tangga bisa timbul akibat hal-hal kecil seperti jadwal kerja atau kebutuhan hiburan yang tumpang tindih. 

“Terutama bagi ibu muda, termasuk gen Z, ruang yang sempit memperparah burnout karena tidak adanya ruang relaksasi,” ujarnya.

Dampaknya bisa meluas hingga gangguan mood, kecemasan, bahkan depresi ringan.

BACA JUGA:Anak Aniaya Ibu Kandung di Bekasi Dikenal Temperamen: Kalau Dia Emosi, Saya Terancam

Dari sisi fisik, rumah yang kecil dan padat sering kekurangan ventilasi dan pencahayaan alami.

Hal ini bisa meningkatkan risiko penyakit seperti gangguan pernapasan.

Kualitas material bangunan yang rendah juga membuat rumah subsidi rentan terhadap kerusakan dan meningkatkan biaya pemeliharaan jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads