Wajib Fortifikasi Bantu Atasi Asupan Gizi Mikro di Indonesia
Franciscus Welirang, selaku Ketua Dewan Pengawas Koalisi Fortifikasi Indonesia: Melakukan fortifikasi bagi Bogasari sudah menjadi komitmen untuk mengatasi masalah gizi bangsa. Ini bagian dari investasi sosial. Apalagi makanan berbahan tepung terigu sudah -dok disway-
JAKARTA, DISWAY.ID - Sampai saat ini baru 3 produk pangan yang diamanatkan menjadi fortifikasi pangan wajib, yakni garam, tepung terigu dan minyak goreng sawit.
Bahkan, yodisasi garam sudah dilaksanakan sejak zaman kolonial Belanda dan terus berkembang sebagai bagian dari fortfikasi.
Tujuan utama program fortifikasi pangan ini adalah untuk meningkatkan status gizi masyarakat Indonesia, terutama dalam mencegah kekurangan zat gizi mikro.
Kecukupan gizi dan kesehatan yang baik merupakan kunci untuk mencapai produktivitas yang tinggi dan kualitas hidup yang lebih baik.
BACA JUGA:BRI Salurkan KUR Rp69,8 Triliun ke 8,3 Juta UMKM, Sektor Produksi Siap Tancap Gas!
BACA JUGA:Jadwal Bioskop Trans TV Hari Ini 27 Juni 2025 Lengkap Sinopsis, Spesial Liburan Nonton Film Aksi
Menurut Koalisi Fortifkasi Indonesia (KFI), di tengah berbagai tantangan kekurangan zat gizi mikro yang masih dihadapi di banyak wilayah, seperti Anemia Gizi Besi (AGB), Kekurangan Vitamin A (KVA), dan masalah kesehatan lainnya, fortifikasi pangan menjadi salah satu solusi paling cost-effective yang dapat diimplementasikan secara berkelanjutan.
Sebagai upaya strategis, fortifikasi pangan berkontribusi dalam memastikan masyarakat Indonesia mendapatkan asupan gizi yang cukup dari sumber pangan yang sehari-hari dikonsumsi.
“Namun hingga saat ini, data yang menggambarkan sejauh mana program ini telah memberikan efek dan dampak terhadap peningkatan konsumsi zat gizi mikro masih terbatas," ucap Dra Nina Sardjunani, MA, Direktur Koalisi Fortifikasi Indonesia dalam siaran pers acara Diseminasi Profil Konsumsi Pangan Fortifikasi Wajib dan Asupan Gizi Mikro Indonesia, di Jakarta, Kamis 26 Juni 2025.
Padahal penguatan program fortifikasi pangan diharapkan mampu menurunkan beban kekurangan gizi, meningkatkan produktivitas dan menciptakan generasi yang lebih sehat dan berdaya saing tinggi,” tambah Dra Nina.
BACA JUGA:Kamu Terdata Sebagai Penerima Saldo DANA Gratis Rp389.000 Khusus Malam Ini, Buka Dompet Digital
KFI memahami pentingnya ketersediaan data yang memberi gambaran sesungguhnya pelaksanaan dan pencapaian program fortifikasi pangan.
Di usianya menjelang seperempat abad, Yayasan Kegizian Pengembangan Fortifikasi Pangan Indonesia atau KFI akan terus mendorong dan mendukung pemerintah untuk melaksanakan program fortifikasi pangan wajib, tambah Nina.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: