Dukung Transisi Energi: Kilang Pertamina Internasional Terapkan Strategi Khusus
Sebagai bagian dari mata rantai ketahanan energi nasional, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mengambil peranan penting dalam era transisi energi.--Istimewa
Joint Convention Semarang 2025 (JCS 2025) berlangsung pada 1–3 Juli 2025 di Padma Hotel, Semarang, Jawa Tengah.
Acara ini merupakan hasil kolaborasi lima asosiasi profesional di bidang energi dan sumber daya mineral, yakni Ikatan Ahli Fasilitas Produksi Minyak dan Gas Bumi Indonesia (IAFMI), Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI), Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI), Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) dan Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI).
Digelar setiap dua tahun sekali sejak 2003, JCS menjadi wadah diskusi dan kolaborasi para profesional, akademisi dan pelaku industri energi dan sumber daya mineral.
Mereka membahas mengenai tantangan dan solusi dalam transisi energi, keberlanjutan dan ketahanan energi nasional.
Dan tahun ini, Joint Convention Semarang mengambil tema “Sustainable Energy Resilience: Indonesia’s Path to Self-Sufficiency.”
KPI merupakan anak perusahaan Pertamina yang menjalankan bisnis utama pengolahan minyak dan petrokimia sesuai dengan prinsip ESG (Environment, Social & Governance).
BACA JUGA:Jawab Tantangan Industri, Pertamina Lubricants Memperkenalkan ILM 2.0
KPI juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi operasional sebagai bagian dari penerapan aspek ESG.
KPI akan terus menjalankan bisnisnya secara profesional untuk mewujudkan visinya menjadi Perusahaan Kilang Minyak dan Petrokimia berkelas dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial serta memiliki tata kelola perusahaan yang baik.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
