bannerdiswayaward

Apakah Suplemen yang Anda Konsumsi Benar-Benar Aman? Jangan Tertipu Label

Apakah Suplemen yang Anda Konsumsi Benar-Benar Aman? Jangan Tertipu Label

Dengan kesibukan dan perubahan kebiasaan makan, banyak orang kesulitan memenuhi kebutuhan nutrisi harian hanya melalui makanan.--Herbalife

Di sebagian besar pasar Asia Pasifik, suplemen makanan harus terdaftar di otoritas regulasi sebelum dijual.

Namun, penarikan suplemen di wilayah ini memunculkan pertanyaan tentang pengawasan regulasi industri.

Berbeda dengan sektor farmasi yang melalui proses pengujian dan persetujuan ketat, suplemen makanan sering diatur serupa dengan produk makanan, dengan fokus utama pada pelabelan dan keamanan umum.

Akibatnya, tingkat ketelitian regulasi sangat bervariasi antar negara, menyebabkan inkonsistensi dalam keamanan dan kualitas.

Di sebagian besar pasar Asia Pasifik, suplemen makanan harus didaftarkan ke otoritas regulasi sebelum dapat dijual.

BACA JUGA:Wulan Guritno Rutin Konsumsi Suplemen Antioksidan, Kaya Kandungan Natural Astaxanthin

Namun, penarikan produk suplemen di kawasan ini telah menimbulkan pertanyaan mengenai pengawasan regulasi industri.

Berbeda dengan sektor farmasi yang menjalani pengujian dan proses persetujuan yang sangat ketat, suplemen makanan sering kali diatur dengan cara yang mirip dengan produk makanan, dengan fokus utama pada pelabelan dan keamanan umum.

Akibatnya, tingkat ketatnya regulasi sangat bervariasi antar negara, sehingga menimbulkan ketidakkonsistenan dalam hal keamanan dan kualitas.

Pertimbangan utama dalam regulasi meliputi:

• Kerangka Regulasi: Negara seperti Korea Selatan dan Taiwan telah menerapkan kerangka regulasi komprehensif untuk suplemen makanan, yang diawasi oleh otoritas makanan dan obat masing-masing. Kedua negara mensyaratkan evaluasi keamanan, persetujuan bahan fungsional, dan kepatuhan terhadap GMP sebelum produk masuk pasar. Langkah ini memastikan standar tinggi untuk keamanan, efikasi, dan kualitas.

• Standar Pelabelan: Pelabelan yang jelas dan akurat sangat penting untuk keamanan konsumen. Regulasi menetapkan bahwa label suplemen harus mencantumkan daftar bahan, dosis yang dianjurkan, dan potensi efek samping, meskipun penegakannya bervariasi di wilayah ini.

• Klaim Suplemen Kesehatan: Banyak merek mengklaim manfaat produk mereka, mulai dari meningkatkan imunitas hingga memperbaiki fungsi kognitif. Namun, tanpa pengawasan regulasi yang ketat, beberapa klaim ini bisa menyesatkan atau tidak terverifikasi.

• Iklan dan Promosi: Pemasaran digital, terutama melalui media sosial, berperan besar dalam penjualan suplemen. Di beberapa negara, iklan yang menyesatkan dapat dikenai sanksi, sementara di negara lain, penegakan hukum lemah, memudahkan produk yang dipertanyakan mencapai konsumen.

Meskipun upaya seperti inisiatif Harmonisasi Suplemen Kesehatan ASEAN telah dilakukan untuk mengembangkan kerangka regulasi terpadu di Asia Tenggara, hingga saat ini kerangka tersebut belum sepenuhnya diterapkan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads