API Banyuwangi Turut Bantu Operasi Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya di Perairan Selat Bali
Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi ikut andil bagian dalam pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali.-Dok. Kemenhub-
JAKARTA, DISWAY.ID - Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi ikut andil bagian dalam pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali.
Dalam upaya ini, API Banyuwangi mengerahkan satu unit pesawat latih Cessna 172SP G1000 bernomor registrasi PK-BYI untuk melakukan pemantauan udara di sejumlah titik koordinat yang diduga menjadi lokasi korban yang belum ditemukan.
BACA JUGA:Curhat di Komisi III, DPR Setujui Usulan Tambahan Anggaran Kejagung hingga Rp27 Triliun
BACA JUGA:Operasi SAR Unsur TNI AL Temukan Jasad Korban KMP Tunu Pratama Jaya
Direktur API Banyuwangi, Capt. Daniel Dewantoro Rumani, menyampaikan bahwa keikutsertaan API dalam operasi ini bukan semata bagian dari tugas institusi pendidikan.
Namun, juga wujud nyata dari pengabdian kepada masyarakat sebagaimana mandat dalam tridharma perguruan tinggi.
"Sebagai institusi pendidikan vokasi di bidang penerbangan, kami tidak hanya mendidik taruna untuk terampil secara teknis, tapi juga menanamkan nilai-nilai kepedulian dan tanggung jawab sosial," ujar Daniel dalam keterangannya pada Senin, 7 Juli 2025.
"Misi pencarian ini adalah bagian dari panggilan kemanusiaan yang kami respon dengan sepenuh hati,” lanjutnya.
BACA JUGA:KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam, Puluhan Penumpang Masih Dicari! Menhub: Fokus Golden Time
Ia menambahkan bahwa pengalaman ini juga memberikan pelatihan langsung kepada para personel API Banyuwangi dalam menghadapi situasi darurat, yang sangat relevan dengan dunia aviasi.
Penerbangan dengan durasi sekitar 1 jam 30 menit ini dilakukan oleh dua instruktur penerbang berpengalaman, Capt. Argavirga Mardhika dan Capt. Istighfar Ramadhan.
Dalam penerbangan tersebut, turut serta personel dokumentasi dari Tim Humas API Banyuwangi, M. Bagus.
Operasi pemantauan udara berfokus pada wilayah utara perairan Sembulungan, Selat Bali, berdasarkan koordinasi dengan Badan SAR Nasional selaku pemimpin utama misi penyelamatan.
Meski menghadapi kondisi cuaca buruk dan berawan, seluruh misi dilakukan dengan prosedur keselamatan ketat dan berjalan lancar, meskipun belum ditemukan tanda-tanda keberadaan korban maupun puing kapal.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
