Kadin GEO Resmi Diluncurkan di Paris, Strategi Baru Diplomasi Ekonomi Indonesia di Era Prabowo

PARIS, DISWAY.ID-- Dunia usaha Indonesia menapaki babak baru dalam diplomasi ekonomi global. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meresmikan pendirian Kadin Global Engagement Office (GEO) di Paris, Prancis, Senin 14 Juli 2025.

Kadin GEO dibentuk beberapa jam setelah peringatan Bastille Day 2025 di Des Champ Ellyeese, Kota Paris.

BACA JUGA:Hasil Indonesia vs Brunei U-23: Garuda Muda Menang 8-0, Jens Raven Cetak Gol Setengah Lusin!

BACA JUGA:10 HP RAM 8GB Harga Rp2 Jutaan Terbaik 2025: Lancar Multitasking dan Gaming!

Sekitar 450 anggota TNI dan Polri ikut ambil bagian dalam parade peringatan revolusi Prancis tersebut. Hadir pula Presiden RI Prabowo Subianto dalam Bastille Day 2025. Perayaan Bastille Day 2025 menjadikan Indonesia sebagai tamu kehormatan Presiden Emmanuel Macron.

Inisiatif membentuk Kadin GEO ini dinilai menjadi langkah strategis dalam mendukung kebijakan luar negeri aktif pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

KADIN GEO akan dipimpin oleh Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan International, Bernardio Moningka Vega. 

Kehadiran kantor perwakilan ini dirancang sebagai jembatan antara dunia usaha Indonesia dengan jejaring global, khususnya dalam konteks perdagangan, investasi, dan keterlibatan dalam forum multilateral.

BACA JUGA:Profil Jens Raven, Cetak 5 Gol di Babak Pertama ke Gawang Brunei Darussalam, Garuda Muda Unggul Sementara 7-0

BACA JUGA:Salonpas Sport 10K Siap Digelar 12 Oktober 2025, Targetkan 3 Ribu Pelari

“Kita melihat arah kebijakan luar negeri Indonesia yang semakin aktif, dan KADIN harus punya peran strategis mendampingi pemerintah dalam forum-forum seperti ASEAN, G20, APEC, BRICS, hingga World Economic Forum,” ujar Anindya Bakrie, Ketua Umum KADIN, kepada 11 awak media nasional yang ikut diundang dalam peluncuran Kadin GEO di Paris.

Momentum Geopolitik dan Ekonomi Global

Peluncuran KADIN GEO terjadi di tengah ketidakpastian global, termasuk meningkatnya tensi perdagangan akibat kebijakan tarif baru Amerika Serikat.

Di sisi lain, ada peluang besar yang muncul dari perjanjian dagang antara Indonesia dan Uni Eropa melalui Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang akan ditandatangani secara resmi pada September 2025.

Sumber: