PDIP Kritik Respons Jokowi Terkait Pemakzulan Gibran: Fokus pada Solusi Nasional
Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), dilaporkan tak bisa jalani pemeriksaan kasus dugaan ijazah palsu di Polda Metro Jaya karena kondisi kesehatan.-Istimewa-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Politisi PDI Perjuangan, Aria Bima, menilai bahwa Presiden Ke-7 Joko Widodo (Jokowi) seharusnya lebih mengedepankan pernyataan yang bernuansa kenegaraan ketimbang merespons isu-isu politik yang dialaminya.
Pernyataan itu menanggapi pernyataan Jokowi yang mengatakan adanya dugaan agenda politik besar terkait pemakzulan anaknya Wapres RI Gibran Rakabuming Raka dan dugaan ijazah palsu.
BACA JUGA:Vario Jadi Bintang! Penjualan Motor Honda Wahana Tembus 5.000 Unit di JFK 2025
"Sebaiknya Pak Jokowi lebih menarasikan memberikan semangat di dalam kita berbangsa dan bernegara ini. Jangan publik dibawa ke hal yang terlalu kecil," kata Aria Bima di Komplek Parlemen, Senayan, dikutip Kamis 17 Juli 2025.
Ia menilai bahwa Jokowi sebagai tokoh politik, seharusnya lebih paham soal dinamika politik yang seringkali tersembunyi di balik layar.
"Dunia politik penuh dengan dramatologi dengan berbagai hal yang tidak terlihat dengan kasat mata dan kasat pikiran dan saya kira Pak Jokowi paham soal itu," terangnya.
BACA JUGA:Bawa 24 Bukti Kuat, Nany Widjaja Tegaskan Kepemilikannya atas Tabloid Nyata
Ia juga berharap, Jokowi lebih mendorong rakyat untuk berpikir solutif terhadap persoalan-persoalan yang melekat kepada masyarakat. Ketimbang memimikar politik.
"Rakyat perlu ada suatu pencerahan harus apa ke depan dengan semakin banyaknya pengangguran. Rakyat harus tahu daya beli yang makin tidak terjangkau," ucapnya.
Sebelumnya, Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), angkat bicara terkait polemik yang belakangan mencuat soal dugaan ijazah palsu serta wacana pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Jokowi mengaku mencurigai adanya agenda besar politik di balik dua isu kontroversial tersebut.
"Saya berperasaan. Memang kelihatannya ada agenda besar politik. Isu-isu ini ijazah palsu, isu pemakzulan. Ini perasaan politik saya, mengatakan ada agenda besar politik untuk menurunkan reputasi politik, untuk men-down grade yang ya buat saya biasa-biasa ajalah," kata Jokowi kepada awak media, dikutip Selasa 15 Juli 2025.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
