Ekonomi Anjlok, Gaji Sektor Ini Malah Menurun Drastis
Ekonomi Anjlok, Gaji Sektor Ini Malah Menurun Drastis-Disway/Bianca Chairunisa-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Kabar buruk kembali mendatangi para pekerja di Indonesia. Dilansir dari data Badan Pusat Statistik (BPS), kondisi para pekerja di Indonesia diperkirakan akan semakin tertekan dengan adanya fenomena penurunan gaji di Indonesia.
Menurut data tersebut juga, dijelaskan bahwa beberapa sektor pekerjaan mengalami penurunan gaji. Sektor-sektor tersebut diketahui adalah sektor asuransi, keuangan, informasi, serta komunikasi.
BACA JUGA:Duka di Tengah Pesta: 3 Orang Meninggal di Resepsi Anak Dedi Mulyadi, Salah Satunya Anggota Polisi
BACA JUGA:Komnas HAM Koreksi Fadli Zon: Salah Tafsir Tragedi Pemerkosaan Mei 1998
Bahkan, penurunan gaji pada sektor-sektor tersebut juga dikatakan merosot drastis jika dibandingkan dengan angka gaji pada periode yang sama pada tahun 2024 lalu. Sebagai contoh, sektor keuangan dan asuransi yang sebelumnya nilai rata-rata gaji berjumlah sebesar Rp 5,15 juta, kini menurun menjadi Rp 4,81 juta.
Sementara di sisi sektor informasi dan komunikasi, rata-rata gaji yang pada Februari 2024 berjumlah Rp 4,62 juta kini telah turun menjadi Rp 4,00 juta pada Februari 2025.
"Upah atau gaji terkecil ada di sektor pendapat, kehutanan, dan perikanan, yang diketahui hanya berjumlah sebesar Rp 1,71 juta," tulis laporan tersebut, dikutip pada Jumat 18 Juli 2025.
BACA JUGA:Transformasi Ortopedi Indonesia: Kolaborasi Ilmiah di OCM 2025
BACA JUGA:Gokil! Snoop Dogg Mau Rogoh Rp600 M demi Swansea City, Klub Inggris Rasa West Coast?
Menanggapi kondisi ini, Ekonom sekaligus Direktur Ekonomi Digital Center of Economics and Law Studies (Celios) Nailul Huda menilai bahwa kondisi penurunan gaji ini sendiri sebenarnya sangat dipengaruhi oleh sektor lainnya.
"Terkait dengan pekerja di sektor jasa informasi, komunikasi, keuangan, dan asuransi, saya melihatnya pendapatan pekerja jasa tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi pekerja sektor lainnya," ujar Nailul ketika dihubungi oleh Disway, pada Jumat 18 Juli 2025.
Dalam hal ini, Nailul mencontohkan dimana jika pekerja manufaktur banyak yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), maka permintaan untuk kredit kendaraan bermotor akan berkurang atau banyak gagal bayar kredit, yang pada akhirnya mengurangi kinerja pekerja sektor keuangan.
"Akibatnya, pendapatan pekerja sektor keuangan bisa berkurang," ucap Nailul.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
