Satgas Pangan Polri Bergerak! Dugaan Permainan Kecurangan Harga Beras Kian Mencuat
kualitas beras oplosan tengah diselidiki--pexels.com
4. PT Unifood candi indonesia: Larisst, Leezaat (6 sampel - jabodetabek, jateng, sulsel, jabar)
5. PT Buyung Poetra Sembada Tbk: Topi Koki (4 sampel - jateng, lampung)
6. PT Bintang Terang Lestari Abadi :Elephas Maximus, Slyp Hummer (4 sampel - Sumut, Aceh
7. PT Sentosa utama Lestari/Japfa group: Ayana (3 sampel - Yogyakarta, Jabodetabek)
8. PT Subur jaya indotama: dua koki, beras subur jaya (3 sampel - lampung)
9. CV Bumi Jaya Sejati : Raja Udang, Kakak Adik (3 sampel - Lampung)
10. PT Jaya Utama Santikah: Pandan Wangi BMW Citra, Kepala Pandan Wangi, Medium Pandan Wangi (3 sampel - Jabodetabek)
Berdasarkan keterangan terakhir, Bareskrim memeriksa 4 perusahaan beras yang diduga lakukan kecurangan.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri, Brigjen Pol Helfi Assegaf mengatakan benar penyidiknya telah melayangkan surat pemanggilan resmi kepada empat perusahaan yang diketahui memasarkan merek-merek beras ternama di pasaran.
"Betul, masih dalam proses pemeriksaan," ujarnya.
BACA JUGA:Prabowo Ungkap Kerugian Negara Capai Rp100 Triliun Akibat Beras Oplosan
Sementara Pakar Pertanian, Suardi Bakri menyebut anomali harga beras menjadi perbincangan hangat karena harga beras naik di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) dan melampaui batas psikologis.
Padahal menurutnya produksi dan stok beras di Indonesia mencatatkan rekor tertinggi.
"Jika komoditi beras ini mengikuti mekanisme pasar, maka jika stocknya banyak, seharusnya harga bisa stabil. Namun, jika stocknya sedikit, tentunya harga akan bergerak naik. Jika ini tidak terjadi, berarti ada distorsi di pasar," tuturnya.
Ia menambahkan bahwa harga bisa dikendalikan jika ada pemain besar yang mengubah pasar persaingan sempurna menjadi pasar monopoli.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
