Danantara Jajaki Kerja Sama Mineral Kritis dengan AS, Perkuat Posisi Indonesia di Rantai Pasok Global
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto-Istimewa-
BACA JUGA:5 Rekomendasi Smart TV 50 Inch Terbaik 2025: Kualitas Gambar Jernih Harga Bersahabat!
BACA JUGA:Hasto Divonis 3,5 Tahun Penjara, Ganjar Pranowo: Hakim Cukup Bijaksana
Peran Indonesia di Rantai Pasok Global
Airlangga menegaskan, kerja sama dengan AS sejalan dengan visi keterbukaan Indonesia terhadap mitra global. Ia mencontohkan kolaborasi dengan Uni Eropa melalui perusahaan milik Prancis, Eramet, dan kerja sama dengan AS melalui Freeport.
“Seperti Eramet di Eropa, dan Freeport di Amerika, Indonesia memberi akses pada mitra global dalam kerangka yang menguntungkan kedua belah pihak,” jelasnya.
Dengan potensi besar pada cadangan nikel, tembaga, dan logam tanah jarang (rare earth), Indonesia berpeluang menjadi pemain kunci dalam rantai pasok global mineral kritis, khususnya untuk kebutuhan mobil listrik, baterai, dan energi terbarukan.
Pernyataan Bersama RI-AS
Sebagai bagian dari rangkaian kerja sama bilateral, pemerintah Indonesia dan AS akan segera merilis Joint Statement resmi yang merinci hasil negosiasi terbaru, termasuk pengurangan tarif impor hingga 19% dan penyelesaian hambatan non-tarif seperti perizinan impor dan kandungan lokal.
BACA JUGA:Era Digital Tak Kenal Batas: Transfer Data RI ke AS Dianggap Keniscayaan
Sekretaris Kemenko Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menjelaskan bahwa pernyataan tersebut telah dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto.
“Joint statement ini menjadi bukti konkret komitmen kedua negara. Nantinya akan diumumkan ke publik agar isi kesepakatannya tersampaikan secara utuh dan transparan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: