bannerdiswayaward

Mungkinkah Bitcoin Tembus US$200.000 ditengah Penurunan Harga?

Mungkinkah Bitcoin Tembus US$200.000 ditengah Penurunan Harga?

Dalam 24 jam terakhir, harga Bitcoin merosot dari US$119.500 dan sempat menyentuh titik terendah di US$114. 895, mengalami penurunan harian lebih dari 2%. Tingkat ini juga menunjukkan bahwa Bitcoin telah turun lebih dari 5% dari rekor tertingginya yang melampaui US$123.000 pada 14 Juli kemarin.

Meski penurunan ini cukup signifikan, banyak analis sepakat bahwa ini bukan tanda penyerahan diri, melainkan perbaikan yang sehat akibat perubahan pasar. Swissblock mencatat bahwa indeks risiko Bitcoin saat ini berada di nol, menunjukkan bahwa pasar belum berada di titik jenuh beli.

“Meskipun harga mengalami penurunan, pola tren jangka menengah tetap optimis. Penurunan di situasi risiko rendah seperti ini justru memberikan peluang untuk masuk, bukan tanda untuk keluar,” kata Swissblock dalam sebuah pernyataan di X.

Analis teknikal Daan Crypto Trades juga menggarisbawahi pentingnya titik dukungan di US$115.000. Jika dukungan ini tidak dapat dipertahankan, harga dapat berpotensi jatuh ke US$113.500, bahkan mungkin turun ke US$110.530 sebelum muncul kembali pembeli.

BACA JUGA:5 Cara Trading Bitcoin yang Aman untuk Pemula

“Penurunan dari rentang ini bisa menyebabkan retest ke US$113. 500, yang mungkin menjadi area pembelian menarik jika itu terjadi,” tulis Daan Crypto Trades.

Nilai Kepemilikan Bitcoin Tesla Naik Menjadi Rp19,5 Triliun di Q2 2025

Walaupun kemarin mengalami penurunan yang cukup tajam, namun hal tersebut tak berpengaruh pada produsen kendaraan listrik Tesla. 

Mereka mengungkapkan bahwa nilai kepemilikan Bitcoin mereka kini meningkat menjadi sekitar US$1,2 miliar atau setara dengan Rp19,5 triliun, setelah Bitcoin mengalami kenaikan sekitar 30% selama kuartal kedua tahun 2025.

Menurut data dari BitcoinTreasuries, dalam laporan keuangan terbaru mereka, Tesla menginformasikan bahwa perusahaan masih memiliki 11.509 BTC, dengan penilaian saat ini mencapai US$1,2 miliar. Dengan jumlah ini, Tesla menempati posisi sebagai perusahaan publik pemilik Bitcoin terbesar kesepuluh di dunia.

Per 1 Juli 2025, Bitcoin tercatat memiliki harga di sekitar US$118.000 per BTC, menunjukkan kenaikan signifikan dari level US$83.000 pada awal bulan April. Kenaikan ini memberikan dampak besar terhadap nilai simpanan aset kripto Tesla.

Saat ini, Bitcoin telah mencapai harga sebesar US$119.000, yang membuat nilai kepemilikan BTC oleh Tesla melambung menjadi sekitar US$1,35 miliar atau setara dengan Rp22 triliun.

BACA JUGA:Ada 103 Barang Bukti dalam Kasus Kematian Arya Daru: Sidik Jari dan DNA Teridentifikasi Milik Korban

Dampak Perubahan Standar Akuntansi

Laporan keuangan ini dirilis setelah terjadi perubahan signifikan dalam standar akuntansi di Amerika Serikat yang mulai diterapkan sejak kuartal pertama 2025. 

Financial Accounting Standards Board (FASB) telah mengesahkan aturan baru yang memungkinkan perusahaan untuk melaporkan nilai aset kripto menurut harga pasar yang berlaku setiap kuartal. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads